Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bergerak di Semarang, 33 Warga Mengungsi

Kompas.com - 24/01/2018, 18:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Fenomena tanah bergerak yang terjadi Dusun Bendo, Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, memaksa sekitar 33 jiwa warga mengungsi ke tempat yang aman.

Mereka menempati rumah kerabat ataupun tetangga lebih dari sepekan yang lalu. Pemerintah desa dan BPBD Kabupaten Semarang melarang warga kembali ke tempat tinggal mereka.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya gerakan tanah susulan menyusul kondisi cuaca dengan intensitas hujan yang masih tinggi.

"Warga kami ungsikan sementara ke tempat yang aman. Pemdes Kandangan dibantu BPBD Kabupaten Semarang membantu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari untuk mereka," kata Kepala Desa Kandangan Paryanto saat peninjauan Bupati Semarang Mundjirin ke lokasi pengungsian, Rabu (24/1/2018).

(Baca juga: Tanah Bergerak di Bawen, 12 Keluarga Terancam Kehilangan Tempat Tinggal )

Lokasi tanah bergerak di Dusun Bendo tersebut berbatasan langsung dengan lahan perkebunan Ngobo milik PTPN IX. Hingga saat ini, perundingan antara warga dan PTPN IX yang difasilitasi Pemdes Kandangan tentang teknis bantuan atau tali asih masih berjalan.

"Soal relokasi masih menunggu kepastian besaran uang bantuan dari PTPN, sedangkan Pemdes Kandangan menganggarkan bantuan senilai kurang lebih Rp 7 juta per rumah yang rusak,” ujarnya.

Bupati Semarang Mundjirin menyerahkan bantuan logistik berupa beras, mi instan, dan air minum dalam kemasan kepada warga.

Saat berdialog, Mundjirin mengimbau warga korban bencana untuk tabah menghadapi musibah ini. Ia meminta warga untuk mengedepankan itikad baik saat bermusyarawah dengan pihak PTPN IX terkait besaran dan teknis bantuan.

"Yang namanya musibah ada yang mau bantu dan mengulurkan tangan kita sudah terima kasih. Mana kira-kira yang bisa disetujui oleh PTPN dan berapa kira-kira (yang disepakati) masyarakat," kata Mundjirin.

"Kalau soal biaya (ganti rugi), berapa pun ya nggak akan cukup. Tapi ya yang namanya musibah ya kita harus berkorban," lanjutnya.

(Baca juga: Bupati: Korban Bencana Tanah Bergerak di Cianjur Harus Pindah )

Salah seorang warga terdampak tanah bergerak, Priyono (38), berharap, kesepakatan dengan PTPN IX dapat memperhatikan kelangsungan mata pencarian warga terdampak.

Menurutnya, rencana relokasi warga ke daerah Jatirunggo, Kecamatan Pringapus, dinilai dapat menghambat pekerjaan sehari-hari warga karena lokasinya cukup jauh. Banyak warga terdampak yang memiliki sawah dan ladang di Dusun Bendo.

"Kami menginginkan relokasi tetap di Dusun Bendo, tapi yang aman dari ancaman bencana tanah bergerak," kata Priyono.

Kompas TV 1 Rumah Rusak akibat Tanah Bergerak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com