JEPARA, KOMPAS.com - Angin kencang memporak-porandakan bangunan SMK Fadlun Nafis, Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (22/1/2018) pagi.
Dari musibah itu, sedikitnya bagian konstruksi atap dari lima ruangan yang letaknya bersandingan di sekolahan tersebut ambrol.
Salah satu ruangan yang ambrol adalah ruang kelas 1 yang saat itu siswanya sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Seketika itu, reruntuhan bangunan atap dengan konstruksi baja ringan tersebut menghujani para siswa-siswi dan guru. Mereka menjerit dan berlarian untuk berupaya menyelamatkan diri.
"Saya dengar gemuruh dan plafon bergetar. Seketika braakkk, atap ambrol. Ada yang melompat ke jendela dan ada yang bersembunyi di bawah meja. Suasana mencekam, semua berteriak ketakutan," kata Wawan, seorang siswa yang tertimpa puing bangunan atap.
Meski Wawan berhasil keluar dari ruangan, namun ia harus mendapatkan perawatan di puskesmas terdekat karena mengalami luka pada bagian kepalanya.
"Ada beberapa jahitan di kepala. Teman-teman alami luka-luka, demikian juga Bu Guru, Ika Larasati yang dijahit kepalanya," ujarnya.
Suasana tenang berubah petaka
Ahmad Miftahul Ulum, guru SMK Fadlun Nafis, menambahkan, saat kejadian yaitu sekitar pukul 10.00 WIB, dirinya sedang berada di ruangan yang aman.
Baca juga : Ambo Tang Tewas Tertimpa Pohon Kelapa yang Tumbang Disapu Angin Kencang
Ahmad sendiri tak menyangka, cuaca gerimis dan suasana tenang di sekolah pada waktu itu mendadak berubah menjadi petaka.
"Tiba-tiba saja terdengar bunyi gemuruh dari gedung sisi utara. Ternyata bangunan atapnya ambrol setelah diterjang angin kencang. Khawatir, kami pun berlarian menghampiri. Sejumlah siswa serta guru mengalami luka-luka. Belasan orang dibawa ke puskesmas. Tak ada korban jiwa," kata Ahmad.
Tercatat lima ruangan di SMK Fadlun Nafis rusak parah setelah atap bangunannya ambrol. Puing-puing bangunan berserakan di lantai, seperti kayu, material baja ringan, genting dan plafon. Reruntuhan bangunan itu juga merusak meja serta kursi di dalam ruangan.
"Total lima ruangan rusak setelah atap bangunan ambrol. Dua ruang laboratorium, dua ruang kelas dan satu ruang organisasi. Setiap kelas ada 25 murid," sebut Ahmad.
Baca juga : Hujan Deras dan Angin Kencang di Malang, 3 Mobil Tertimpa Pohon dan Jalan Tergenang Air
Petugas Puskesmas Bangsri, Solikin, menyampaikan, guru dan murid SMK Fadlun Nafis yang terluka dilarikan ke Puskesmas Bangsri sekitar pukul 11.00 WIB. Para korban setidaknya langsung mendapatkan penanganan oleh tim medis di ruang IGD.
"Ada sepuluh siswa dan seorang guru luka-luka yang ditangani di sini. Robek di bagian kepala, tangan dan kaki. Tidak ada yang patah tulang atau dirujuk ke rumah sakit. Korban luka pun sudah pulang ke rumah masing-masing," kata Solikin.