Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Jateng Memulai Pencocokan Data Pemilih dari Gus Mus dan Ibunda Jokowi

Kompas.com - 20/01/2018, 06:43 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah memulai kegiatan pencocokam dan penelitian (coklit) untuk memutakhirkan data Pilgub. Kegiatan ini diawali dengan melakukan pendataan di sejumlah tokoh masyarakat.

Ketua KPU Jawa Tengah Joko Purnomo mengatakan coklit akan dilaksanakan selama 1 bulan penuh. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah data pemilih yang selalu menjadi sorotan.

"Data pemilih diserahkan ke petugas pemutakhiran. Kami terjunkan petugas yang langsung datang ke rumah mencocokkan data pemilih yang dipegang," kata Joko, saat dihubungi, Sabtu (20/1/2018).

Joko menerangkan setidaknya ada 92.894 orang yang akan bekerja di lapangan menjadi petugas coklit. Petugas nantinya diberi Id khusus untuk bekerja dari rumah ke rumah.

"Cara kerjanya nanti petugas bawa form. Kalau sudah sesuai dicentang. Kalau salah dibetulkan. Kalau belum masuk di daftar, dimasukkan. Lalu ketika selesai diberi tanda di rumah pemilih," tambahnya.

KPU Jawa Tengah akan memulai kegiatan coklit di rumah para tokoh-tokoh di Jawa Tengah. Di hari pertama, KPU akan melakukan pencocokan dan penelitian kediaman tokoh kharismatik KH Mustofa Bisri atau Gus Mus di Leteh, Rembang hingga KH Maimoen Zubair di Sarang, Rembang.

Selain itu, KPU juga akan hadir di kediaman ibunda Jokowi di Solo, Ahmad Tohari di Banyumas, Nomo Koeswoyo, Bibit Waluyo hingga pasangan calon dan para kepala daerah di Jateng.

"Kami ambil tokoh-tokoh dulu karena ini akan menjadi duta dari coklit ini," tambahnya.

Selama 30 hari, target rumah yang didata sebanyak 320.855 rumah dan 1.284.420 pemilih dari daftar pemilih dalam DP4 sebanyak 27.088.592.

KPU menargetkan tiap hari petugas akan menyelesaikan 5 persen pemilih tiap hari. Dengan begitu selama 25 hari ke depan, gerakan coklit di Jateng akan tuntas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com