Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Buka Borobudur Feast 2017, Mendikbud Muhadjir Spontan Bernyanyi

Kompas.com - 30/12/2017, 20:42 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, spontan bernyanyi usai memberikan sambutan di panggung pembukaan Borobudur Cultural Feast (BCF) 2017 di halaman parkir Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (30/12/2017) sore.

Sontak, aksi Muhadjir itu disambut riuh tepuk tangan tamu undangan dan wisatawan yang datang pada rangkaian acara perayaan Tahun Baru 2018 itu.

"Saya mau menyanyi ya, lagunya 'Keroncong Pertemuan'," ucap Muhadjir, begitu menutup kata sambutannya.

Band pengiring asal Magelang yang ada di panggung langsung mengiringi Mendikbud yang ternyata sangat menguasai lagu yang dipopulerkan oleh Koes Plus itu.

Tak ayal, tamu undangan seperti Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur Edy Setijono, serta seniman Borobudur Umar Chusaini dan Abbet Nugroho, menikmati aksinya.

(Baca juga: Resmikan Museum Tino Sidin, Mendikbud Bernyanyi dan Menggambar Burung Hantu)

Aksi Muhadjir cukup mencairkan suasana pembukaan BCF 2017 itu. Para tamu pun tak ingin mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengakhiri aksinya.

Muhadjir kemudian bernyanyi lagi. Kali ini dia membawakan lagu Koes Plus berjudul "Bujangan" dan "Kolam Susu". Sebagian tamu bahkan ikut naik ke panggung dan bernyanyi bersama.

"Cukup ya, saya tidak hafal lagi lagunya," ujar Muhadjir, disambut tawa tamu undangan.

Pada kesempatan itu, Muhadjir berpesan kepada generasi muda untuk turut melestarikan dan merawat peninggalan nenek moyang termegah, Candi Borobudur.

"Candi Borobudur adalah mahakarya peninggalan nenek moyang yang sampai saat ini tidak ada tandingannya. Generasi muda harus bisa turut merawat dan mengumandangkan nama besar candi ini agar dikenal di mancanegara," ujar Muhadjir.

Tidak sampai di situ, lanjutnya, generasi muda juga harus bisa mengambil manfaat dari keberadaan cagar budaya dunia itu, baik dari segi ekonomi maupun budaya. Manfaat itu pun tidak hanya bagi masyarakat lokal namun juga dunia internasional.

"Tidak cukup pada pelestarian saja, tapi juga harus ada nilai fungsional dari segi ekonomi dan budaya. Tidak hanya untuk warga Borobudur dan Indonesia, namun juga harus bermanfaat untuk dunia internasional," kata dia.

(Baca juga: Sambut Tahun Baru di Borobudur dengan Doa dan Pelepasan 2.500 Lampion)

Ketua Panitia Borobudur Cultural Feast 2017, KRMT Indro Kimpling Suseno, menuturkan BCF 2017 merupakan rangkaian kegiatan menyambut Tahun Baru 2018. Agenda kali kedua ini sekaligus mengangkat potensi lokal Borobudur dan sekitarnya.

"Acara ini gratis, dari masyarakat untuk masyarakat. Dimulai dengan lomba ikan Beong, ikan asli sungai Progo yang punya kandungan protein dan gizi tinggi," ucapnya.

BCF 2917 digelar mulai Sabtu-Minggu, 30-31 Desember 2017 di halaman parkir komplek Candi Borobudur.

Selain lomba masak, pada BCF 2017 ada pentas kesenian tradisional, peragaan busana ikon Jawa Tengah, pameran potensi Borobudur dan akan ditutup dengan konser musik dan pelepasan 2.500 lampion.

Kompas TV Sejumlah acara musik akan digelar di Monumen Nasional Monas saat malam pergantian tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com