DEPOK, KOMPAS.com — Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyorot program One Day No Rice atau sehari tanpa nasi yang diberlakukan Nur Mahmudi Ismail saat menjabat Wali Kota Depok.
Menurut Dedi, program yang dilakukan setiap Selasa itu tidak cocok dengan kebiasaan masyarakat Depok atau masyarakat Indonesia pada umumnya yang telah menjadikan nasi sebagai makanan pokok.
"Program One Day No Rice itu kan artinya seharian enggak makan nasi, ya, enggak akan kena programnya untuk masyarakat," kata Dedi saat menjadi pembicara di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (21/12/2017).
Program tersebut, menurut Dedi, hanya cocok bagi masyarakat yang memiliki profesi sebagai profesional atau pejabat publik.
Baca juga: Ada One Day No Rice, Warung Nasi di Balai Kota Depok Tutup Tiap Selasa
"Mungkin kalau untuk dosen yang keseharian mengajar bisa, enggak boleh banyak-banyak makan nasi, khawatir diabetes yang ujung-ujungnya ngantuk ngajar-nya, lah, kalau kuli bangunan enggak makan nasi, pingsan dia," kata Dedi.
Dedi berharap setiap kebijakan yang dikeluarkan pejabat publik untuk kemudian diterapkan ke masyarakat harus terlebih dahulu dilakukan riset secara mendalam.
Baca juga: Saat One Day No Rice, Pegawai Balai Kota Depok Pilih Makan Nasi di ITC
Riset atau penelitian tersebut pun harus sesuai dengan apa yang dituju dan apa yang akan dicapai.
"Misalnya, studi banding memajukan Satpol PP, studi bandingnya ke Singapura, kan, Singapura enggak ada Satpol PP, harus yang realistislah," ucap Dedi disambut gelak tawa mahasiswa yang hadir dalam dialog terbuka bertema mencari solusi tantangan pembangunan Jawa Barat.