Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Umum Rusak, Warga Tahan 80 Truk Tambang

Kompas.com - 02/12/2017, 15:18 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.COM - Puluhan warga Desa Tambang Sawah, Ketenong II, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu sempat menahan 80 unit truk pengangkut batubara milik PT. Jambi Resource, Jumat (1/12/2017).

Truk tersebut ditahan berjam-jam. Warga kemudian mempersilahkan sopir truk kembali ke pertambangan, namun tak boleh melintas jalan umum.

Hingga Sabtu (2/12/2017), puluhan warga masih memblokir jalan umum yang kerap digunakan angkutan batubara.

Kemarahan warga memuncak setelah lima tahun pertambangan beroperasi, pihak perusahaan tambang tidak memenuhi janji perbaikan jalan.

Sekretaris Desa Ketenong Jaya, Kecamatan Pinang Belapis, Darus Sani mengatakan, jalan umum di desanya masih berupa jalan tanah dan koral sepanjang 20 kilometer.

Pihaknya akan terus memblokir jalan sampai ada kejelasan dari pihak perusahaan.

"Menolak angkutan truk batu bara keluar masuk begitu saja. Ruas jalan antardesa kami hanya berupa tanah kuning dan ditutup batu koral. Mulai hari ini aktifitas angkutan truk kami hentikan sampai ada komitmen dari perusahaan untuk bisa memperbaiki ruas jalan yang rusak itu," ungkap Darus Sani.

Darus Sani mengatakan, ketika musim kemarau, jalanan berdebu hingga menganggu pernafasan masyarakat.

Selain itu, sering terjadi kecelakaan melibatkan truk angkutan batubara yang melintas ratusan unit per hari. Hal itu membahayakan masyarakat yang mengendarai motor.

Buruknya akses jalan juga mengakibatkan tingginya harga bahan pokok.

"Harga bahan pokok lebih mahal, karena lokasi jalan sulit dilalui," tegas Darus.

Kompas.com berusaha melakukan konfirmasi ke manajemen PT. Jambi Resource. Namun, hingga kini konfirmasi tersebut belum didapat dengan alasan pihak perusahaan tak memiliki juru bicara dan Humas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com