Warga: Ternyata Pak Ganjar Pintar "Njathil" Ya...

Kompas.com - 25/11/2017, 14:33 WIB

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Melihat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpidato mungkin sudah biasa bagi warga Jawa Tengah. Namun, melihatnya njathil atau menari kuda lumping tentu hal yang langka.

Momen itulah yang terjadi dalam acara Sedekah Turonggo Bhumi Pala di Kabupaten Temanggung, Sabtu (25/11/2017). Meski lokasi becek akibat hujan, Ganjar lincah melenggak-lenggok di atas kuda lumping warna putih yang ditungganginya.

Sesekali, ia menghantamkan pecutnya ke tanah. Ganjar bergerak diiringi irama kendang. Tak pelak, aksi langka itu mendapat tepuk tangan dari ribuan penonton yang juga mengabadikan momennya dengan kamera ponsel.

"Ternyata Pak Ganjar pintar njathil, jogetannya pas. Luwes sekali," kata Sutarti (36), salah satu penonton.

Ganjar menari kuda lumping di tengah lapangan bersama 1.000 penari profesional lainnya. Ia memeragakan berbagai gerakan jatilan khas Temanggung ditemani Bupati Temanggung Bambang Sukarno dan Wakil Bupati Temanggung Irawan Prasetyadi.

"Pintar sekali, pas dengan irama dan gerakan pemain lainnya," imbuh warga bernama Tomo (41).

Ditemui usai njathil, Ganjar mengaku sangat menikmati menari bersama ribuan peserta lainnya. Meski tidak menguasai tarian secara utuh, Ganjar mengaku bisa mengikuti irama musiknya.

"Menarik sekali, kan kalau ikut mereka (penari jatilan) feel-nya jadi dapat. Tinggal ngikutin saja gerakan mereka, asyik sekali," kata Ganjar yang juga mengakui bahwa menari jatilan tidak semudah kelihatannya.

Jadi gelaran pariwisata tahunan

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga dinobatkan sebagai Bapak Jaran Kepang Jawa Tengah oleh para seniman jaran kepang atas dedikasinya terhadap kesenian tersebut.

Ganjar kemudian memastikan, acara pentas seni kuda lumping Sedekah Turonggo Bhumi Pala akan dijadikan ajang tahunan sebagai salah satu kegiatan wisata budaya andalan Jawa Tengah.

"Ini menarik sekali, harus dilanjutkan dan dimasukkan dalam kalender event pariwisata Jawa Tengah sebagai event budaya tahunan andalan," kata Ganjar.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo asyik menari jatilan atau kuda lumping saat acara Sedekah Turonggo Bhumi Pala di Kabupaten Temanggung, Sabtu (25/11/2017). Andika Prabowo Gubernur Jateng Ganjar Pranowo asyik menari jatilan atau kuda lumping saat acara Sedekah Turonggo Bhumi Pala di Kabupaten Temanggung, Sabtu (25/11/2017).

Pihaknya memastikan akan mendukung hal itu. Ia tidak mau kesenian kuda lumping tidak diperhatikan seperti sebelum-sebelumnya.

Ganjar mengatakan, sebelum ia menjadi gubernur, kesenian kuda lumping tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Saat ini, kesenian kuda lumping atau jatilan ini harus didukung dan dikembangkan sebagai aset kebudayaan Jawa Tengah yang bernilai tinggi," imbuhnya.

Gelaran tersebut menurutnya memiliki daya tarik yang sangat tinggi. Dia membayangkan, jika sudah menjadi ajang tahunan, maka nantinya akan ada banyak wisatawan yang datang.

"Nanti dari 1.000 jaran kepang itu, 100 diberikan kepada turis. Ajak mereka menari bersama, tentu sangat menarik," kata dia.

Andaikata acara ini nantinya dijadikan ajang tahunan, maka ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan para seniman kuda lumping.

Pertama adalah kaderisasi. Ganjar menginginkan agar proses kaderisasi seniman kuda lumping harus dilakukan secara masif.

"Pelatihan-pelatihan kepada anak muda harus terus dilakukan agar kesenian ini tidak mati," ucapnya.

Selain itu, Ganjar juga berpesan kepada para seniman kuda lumping untuk melakukan kreasi dalam hal koreografi.

"Biar tidak monoton, harus ada kreasi dan koreografi baru agar masyarakat, khususnya wisatawan asing, tidak bosan meskipun mengunjungi event ini setiap tahun," pungkasnya. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO).


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com