Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fredy Pun Menangis Berkali-kali Lihat 65 Gurunya Bahagia Liburan di Luar Negeri

Kompas.com - 28/09/2017, 12:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis

KOMPAS.com - Fredy Chandra mengaku lega setelah memberangkatkan 65 orang gurunya di bangku SD, SMP dan SMA liburan ke Malaysia dan Singapura.

Dia tak bisa menutupi rasa gembiranya karena cita-citanya membahagiakan para guru yang sudah berjasa besar bagi hidupnya akhirnya benar-benar bisa tercapai.

"Lega, senang, lihat mereka senang itu saya sampai menangis berkali-kali," kata Fredy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/9/2017).

Menurut Fredy, dia sudah memendam keinginan untuk membahagiakan para gurunya sejak lama. Selama ini, dia melihat para gurunya hidup dengan keterbatasan ekonomi. Padahal, mereka sudah banyak berjasa mencerdaskan anak-anak di Indonesia.

Akhirnya, tiga bulan lalu, Alumni SMA Negeri 1 Pekalongan lulusan 1993 itu kembali ke sekolahnya. Dia mengungkapkan niat untuk mengajak para guru yang pernah mengajarnya untuk jalan-jalan ke luar negeri.

Fredy Candra (paling kanan), alumnus yang memberangkatkan 65 gurunya selama SD, SMP hingga SMA untuk jalan-jalan ke luar negeri, bersama Sulikin (kedua dari kanan), Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pekalongan.handout/Sulikin Fredy Candra (paling kanan), alumnus yang memberangkatkan 65 gurunya selama SD, SMP hingga SMA untuk jalan-jalan ke luar negeri, bersama Sulikin (kedua dari kanan), Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pekalongan.
(Baca juga: Terharunya Para Guru, Dibayari ke Luar Negeri, Diberi Uang Saku Pula untuk Beli Oleh-oleh)

Tak hanya guru SMA yang diajak, tetapi juga guru Fredy di SMPN 1 Pekalongan dan SD Sampangan.

Setelah berkumpul, para guru diberangkatkan menggunakan bus ke Bandara Soekarno-Hatta pada 19 September lalu. Fredy dan keluarga langsung menyambut mereka dengan hangat.

"Saya punya kesempatan mengumpulkan mereka, terus meluk-meluk mereka. Saya cium mereka, rasanya bahagia," kata Fredy.

Dia mengatakan, sebagian dari guru-guru itu masih ingat dengan dirinya. Namun, ada juga yang sudah lupa. Fredy maklum karena banyaknya siswa yang diajar dan sebagian guru juga sudah sepuh.

"Yang penting saya ingat dengan mereka. Yang penting muridnya ingat mereka," ujarnya.

Lampu hijau dari istri

Fredy mengaku, pada awalnya, dia tidak ingin aksinya memberangkatkan para guru jalan-jalan ke luar negeri ini diketahui oleh publik. Namun, ceritanya sudah bocor ke publik lewat para guru yang diajaknya jalan-jalan.

Fredy mengaku senang bila ceritanya ini bisa menginspirasi banyak orang.

"Tapi ini enggak akan terjadi kalau istri saya enggak beri lampu hijau. Kadang orang kan walau sudah berhasil, ngeluarin uang segitu kan enggak mau. Untungnya istri maulah. Dan kebetulan istri saya alumni SMA 1 Pekalongan juga," kata Fredy.

Fredy mengatakan, dirinya tak ikut dalam perjalanan ke Singapura dan Malaysia. Dia hanya melepas para guru itu di bandara. Namun, dia sudah menyiapkan biro perjalanan untuk mengatur semuanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com