Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Fredy Candra soal Alasan Berangkatkan 65 Gurunya Liburan ke Luar Negeri

Kompas.com - 28/09/2017, 11:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis

KOMPAS.com - Kisah Fredy Candra yang memberangkatkan 65 gurunya dari SD, SMP sampai SMA untuk liburan ke Malaysia dan Singapura ramai menuai pujian dari publik. Lantas, apa yang membuat Fredy tergerak untuk melakukan tindakan tersebut?

"Jadi sebetulnya saya memang hormatlah pada profesi guru. Saya memang punya cita-cita untuk menyenangkan guru saya," kata Fredi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/9/2017).

Fredy mengatakan, kondisi ekonomi para gurunya cukup sulit pada saat mengajar ia dulu. Apalagi, saat ini para gurunya sudah banyak yang pensiun. Oleh karena itu, Fredy bertekad untuk membahagiakan mereka.

"Ketika suatu saat saya melihat di Facebook, guru saya ada yang pensiun, saya nangis. Saya bertekadlah untuk menyenangkan mereka. Tadinya mau dikasih mentahan doang, tapi akhirnya saya putuskan (untuk jalan-jalan ke luar negeri)," ucap Fredy.

Dengan jalan-jalan ke luar negeri, menurut Fredy, guru akan mempunyai kesan dan kenangan tersendiri. Selain itu, acara ini juga bisa menjadi ajang reuni dan silaturahmi bagi para guru.

(Baca selengkapnya: Kisah Fredy Candra, Murid "Gila" yang Terbangkan 65 Gurunya Jalan-jalan ke Luar Negeri)

Fredy mengakui bahwa dia pernah mengalami kecelakaan motor yang cukup parah saat SMA dulu. Saat itu, banyak guru-guru Fredy yang datang menjenguk dan mendoakan.

"Tapi memberangkatkan guru bukan karena kecelakaan itu, tapi beberapa kali saya lihat mantan guru saya yang sudah pensiun itu kondisinya kasihan. Saya relasi dengan guru kan cukup intens, saya perhatikan terus," ujarnya.

Pernah jadi guru

Fredy juga rupanya pernah menjalani profesi sebagai guru, namun hanya dua tahun. Fredy menjadi guru matematika merangkap bahasa Inggris dan komputer di SD dan SMP Satyawiguna. Di sanalah, Fredy merasakan bahwa gaji guru sangat minim.

"Gajinya saya kan dibawah UMR. Tapi senangnya luar biasa berbagi ilmu, minta anak-anak supaya berhasil," ucap Fredy.

Akhirnya, sekitar 3 bulan lalu, Fredy mendatangi kembali SMAN 1 Pekalongan, SMPN 1 Pekalongan dan SD Sampangan tempat dia menimba ilmu.

Dia meminta bantuan oleh kepala sekolah dan guru-guru yang ada di sekolah untuk mengumpulkan guru yang pernah mengajarnya, termasuk guru yang saat ini sudah pensiun.

'Kalau mengumpulkan guru prosesnya sama guru-guru juga. Sama teman. Prosesnya lancar sih dan saya lihat kekompakan gurunya luar biasa," kata dia.

(Baca juga: Terharunya Para Guru, Dibayari ke Luar Negeri, Diberi Uang Saku Pula untuk Beli Oleh-oleh)

Singkat cerita, pada 19 September lalu, para guru berangkat dari Pekalongan ke Jakarta menggunakan bus. Setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Fredi dan keluarga langsung menyambut mereka dengan hangat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com