Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Berharap Para Mantan Teroris Dibantu

Kompas.com - 20/08/2017, 19:37 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berharap, semua pihak dapat menghormati dan mendukung mantan teroris yang telah menyatakan ikrar kembali setia dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu disampaikan Khofifah saat menggelar pertemuan dan memberikan bantuan kepada Yayasan Lingkar Perdamaian yang dimotori oleh mantan teroris bom Bali Ali Fauzi.

“Beri ruang bagi anak-anak mereka untuk bersekolah dengan baik. Beri ruang bagi mereka untuk mendapatkan per kapita dengan baik, serta beri bantuan agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan dengan baik,” ujar Khofifah di Tanjung Kodok Beach and Resort, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (20/8/2017).

Khofifah sudah mendengar kabar bila Zulia Mahendra (31), salah satu putra almarhum Amrozi yang merupakan teroris bom Bali, menjadi pembawa bendera dalam upacara HUT ke-72 RI pada 17 Agustus 2017.

"Kita juga melihat suasana yang sangat heroik, yang sangat patriotik, pada tanggal 17 Agustus kemarin, mereka pun juga sudah melaksanakan upacara peringatan HUT RI yang ke-72 dan mengibarkan bendera merah-putih. Suasana heroik seperti ini, tentu kabar baik bagi kita semua yang harus menyapa mereka sebagai keluarga besar bangsa Indonesia," ucapnya.

"Jangan sampai ada fitnah yang sampai menimbulkan suasana yang tidak kondusif. Jadi fitnah-fitnah kepada mereka, saya mohon itu dihilangkan," lanjut Khofifah.

Dalam pertemuan itu, Khofifah menjanjikan akan memberikan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera.

Pihaknya juga sudah menyiapkan program untuk menunjang kehidupan para mantan teroris beserta keluarganya yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian.

"Bukan UKM, tapi kita bisa menyebut sebagai life skill dan di Kementerian Sosial memang ada program itu. Program ini memang untuk eks napi kasus-kasus pidana dan perdata, kemudian eks napi teroris ini baru menemukan format ketika kami bersilaturahim ini," kata Khofifah.

"Jadi kalau bisa sesegera mungkin, saya rasa September depan sudah bisa kita lakukan untuk bisa mendapatkan personal training sesuai dengan minat anggota," tambah dia.

Terima kasih

Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian Ali Fauzi mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Kementerian Sosial kepada pihaknya.

"Saya sebagai ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, mengucapkan terima kasih kepada Ibu Menteri yang sudah ikut hadir di keluarga Lingkar Perdamaian, dan ikut memberikan suport. Mudah-mudahan ke depan, kami akan bisa mengembangkan Lingkar Perdamaian. Bukan hanya di Lamongan, tapi juga tempat-tempat lain yang memiliki mantan napiter (napi terorisme) dan kombatan yang perlu dibina," ujar Ali.

Ali mengatakan, alasan kuat dirinya bersama dengan para mantan teroris mendirikan organisasi tersebut karena menyadari akan kesalahan yang sudah diperbuat.

Mereka menyatakan ikrar kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com