Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencabutan Subsidi Solar Baru Usulan, Nelayan Diminta Tidak Resah

Kompas.com - 02/08/2017, 17:55 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Agung Setywan, mengimbau nelayan Kendal agar tenang dan tidak panik dengan adanya isu pencabutan subsidi solar.

Ia berharap agar para nelayan tetap melaut seperti biasa. Sebab, hingga kini mereka masih bisa membeli solar subsidi.

“Perikanan subsidi solar, itu baru usulan dari Bu Susi. Yang namanya usulan itu, bisa tidak diterima oleh pemerintah,” kata Agung, Rabu (2/8/2017).

Baca juga: Jika Subsidi Solar Dicabut, Pemerintah Dianggap Bunuh Keluarga Nelayan

Agung menjelaskan, jumlah nelayan di Kabupaten Kendal lebih dari 11.000 orang. Mereka terdiri dari nelayan tambak dan nelayan laut. Sedang jumlah kapal milik nelayan sekitar 2.000 unit. Satu kapal biasanya ditumpangi 4 nelayan.

“Semua nelayan itu mempunyai kartu nelayan. Kartu itu dari Pemerintah Kabupaten Kendal, yang bisa digunakan untuk membeli solar subsidi,” ujarnya.

Agung menambahkan, ada 2 SPBN yang disiapkan untuk melayani nelayan membeli solar. SPBN itu berada di Bandengan Kendal dan Tawang Rowosari.

“Bandengan dan Tawang, mempunyai tempat pelelangan ikan (TPI) besar," katanya.

Sementara itu, salah satu penjaga SPBN Bandengan, Amir, mengaku saat ini banyak nelayan yang tidak melaut karena ombak besar. Akibatnya, pihaknya hanya bisa menjual solar sekitar 2.000 liter per hari.

“Kalau pas ikan tangkapan ramai dan banyak nelayan ke laut, saya bisa menjual solar per harinya sampai 5.000 liter,” ujarnya.

Baca juga: Susi Minta Subsidi Solar Dicabut, Nelayan Pasrah

Amir menambahkan, di Bandengan hanya ada satu SPBN yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aneka Usaha.

“SPBN ini berdiri sejak tahun 2006. Hingga kini masih lancar melayani nelayan,” katanya.

Kompas TV Kebakaran melanda empat kapal yang bersandar di pelabuhan TPI Juwana, Pati, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com