Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Heli Basarnas, DPR Pertanyakan Keakuratan Informasi Cuaca BMKG

Kompas.com - 04/07/2017, 21:42 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Komisi V DPR RI mempertanyakan keakuratan informasi cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Informasi itu menyangkut kecelakaan heli Basarnas di Kabupaten Temanggung akhir pekan lalu.

"Saya dapat informasi kalau informasi dari BMKG gak clear," ujar Ketua Komisi V DPR RI Farid Djemi Francis di sela kunjungan kerja di Kantor Basarnas Jateng di Semarang, Selasa (4/7/2017).

DPR menginginkan agar informasi yang diberikan BMKG bersifat akurat. Hal tersebut agar tidak menimbulkan kesalahan personel yang bertugas di lapangan. Apalagi korban merupakan para pejuang kemanusiaan terbaik selama ini.

"Informasi BMKG yang (disebut) clear, saya ingin tahu," katanya.

(Baca juga: Cuaca Dinyatakan Clear Sebelum Helikopter Basarnas Jatuh)

 

Anggota Komisi V DPR dari fraksi PPP Nur Hayati mempertanyakan hal serupa. Apalagi selama ini, akurasi alat yang dimiliki BMKG belum menjawab berapa tingkat akurasinya. "Akurasi alatnya, akurasinya berapa persen belum terjawab," ucapnya.

Ia mengaitkan keakuratan data informasi dengan rencana pemotongan anggaran BMkG. Ia mendapat kabar, BMKG memotong anggaran hingga 40 persen.

"Anggaran yang dipotong berkaitan dengan perawatan. Kami tidak mencoba mengaitkan, tapi apakah pengurangan kinerja itu maksimal pemeliharaan alatnya," tambahnya.

Sementara itu, BMKG membantah informasinya tidak akurat. Saat kejadian jatuhnya heli, BMKG fokus untuk meneliti cuaca, karena saat itu bersamaan dengan tugas posko Lebaran.

(Baca juga: Ini Kronologi Jatuhnya Helikopter Basarnas di Temanggung)

Pemantauan cuaca sendiri berdasar analisis citra satelit pada 2 Juli 2017 16.00-17.00, di sekitar Gunung Sindoro cuaca berawan, dengan kecepatan angin 9-15 km/jam ke arah utara.

Cuaca saat Heli HR 3602 milik Basarnas jatuh di Temanggung bersih untuk kegiatan penerbangan. Jarak pandang penerbangan juga mencukupi bisa terlihat hingga 8 kilometer.

"Clear karena visibility dilihat 8 km, itu clear untuk penerbangan. Cuaca di rute gunung Sindoro, kecepatan angin rata-rata 9-19km/jam. Suhu udara clear tidak ada masalah," imbuh Kepala BMKG Semarang Hidayatul Mukhtar. 

Kompas TV Lokasi jatuhnya helikopter ini juga terus didatangi warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com