Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Dinyatakan "Clear" Sebelum Helikopter Basarnas Jatuh

Kompas.com - 04/07/2017, 15:20 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa cuaca saat helikopter HR 3602 milik Basarnas jatuh di Temanggung bersih untuk kegiatan penerbangan sebelum jatuh. Jarak pandang penerbangan juga disebutkan mencukupi.

Kepala BMKG Semarang Hidayatul Mukhtar mengatakan, pada Minggu (2/7/2017), cuaca dari Lanumad Ahmad Yani Semarang hingga Gunung Sindoro (Temanggung) berstatus clear atau aman untuk terbang.

Mukhtar mengatakan, status aman penerbangan itu karena saat itu jarak pandang atau visibility bisa terlihat hingga 8 kilometer. Sementara itu, kecepatan angin di sekitar Gunung Sindoro berkisar 9-19 km/jam.

"Clear karena visibility dilihat 8 km, itu clear untuk penerbangan. Cuaca di rute gunung Sindoro, kecepatan angin rata-rata 9-19 km/jam. Suhu udara clear tidak ada masalah," kata Mukhtar di Semarang, Selasa (4/7/2017).

(Baca juga: Ini Kronologi Jatuhnya Helikopter Basarnas di Temanggung)

BMKG, lanjut dia, mengaku fokus betul untuk meneliti cuaca karena saat itu bersamaan dengan tugas di posko Lebaran.

Pemantauan cuaca berdasarkan pada analisis citra satelit pada 2 Juli 2017. Analisis satelit pada pukul 16.00-17.00 WIB, cuaca di sekitar Gunung Sindoro berawan dengan awan menengah dan tinggi.

Sementara itu, berdasarkan hasil observasi stasiun BMKG, kondisi bandara berawan dengan kecepatan angin 9-15 km/jam ke arah utara.

"Keadaan cuaca rute penerbangan 1.000 sampai 6.000 dengan kecepatan angin 09-19km/jam," katanya.

(Baca juga: Detik-detik Terakhir Helikopter Basarnas, Warga Lihat Penumpang Lambaikan Tangan)

Terkait cuaca di lokasi jatuhnya pesawat, BMKG tidak bisa memprediksi jika di lokasi sewaktu-waktu muncul kabut tebal. Lokasi pegunungan di sekitar Temanggung selalu berkabut ketika sore hari.

"Kabut seketika di pegunungan kami tidak bisa pantau. Kecuali ada pengamatan di lokasi. Di pegunungan itu, kami tidak mantau, karena itu lokal sekali," tambahnya.

Helikopter Basarnas itu sendiri jatuh setelah menabrak tebing Gunung Butak, Temanggung. Delapan orang yang naik di heli itu tewas menjadi korban.

 

Kompas TV Maria Elgyptia akan coba menggambarkan bagaimana sebenarnya bukit tempat helikopter Basarnas yang jatuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com