TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Warga dilarang mendekat ke lokasi kecelakaan helikopter Basarnas di perbukitan Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Puing-puing badan helikopter tipe AS365N3+Dauphin itu sebagian besar masih berada di lokasi dan memungkinkan berbahaya.
Pantauan di lokasi, Senin (3/7/2017), sejumlah aparat Polres Temanggung dan Kodim 0706 Temanggung masih berjaga di sekitarnya.
Warga hanya diperbolehkan melihat beberapa puing yang sudah dievakuasi di posko Desa Canggal yang berjarak sekitar 1,5-2 jam perjalanan jalan kaki dari titik kecelakaan.
Masyarakat juga bisa menyaksikan bangkai pesawat dari kejauhan di beberapa titik di Desa Canggal. Desa Canggal berjarak sekitar 39 kilometer dari pusak kota Kabupaten Temanggung.
(Baca juga: Detik-detik Terakhir Helikopter Basarnas, Warga Lihat Penumpang Lambaikan Tangan)
Sejumlah petugas dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah tiba ke lokasi untuk mengambil kotak hitam helikopter.
Kotak hitam yang ditemukan pada Minggu (2/7/2017) malam itu selanjutnya akan diteliti untuk mengetahui penyebab kecelakaan helikopter. Hanya saja tidak ada petugas KNKT yang bersedia memberikan keterangan terkait hal tersebut.
"Kotak hitam ditemukan Minggu malam dan baru dibawa turun pada Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIB," kata Kepala Seksi Operasional Penerangan dan Komunikasi Basarnas, Agus Tamim.
Selanjutnya, petugas akan melakukan evakuasi bangkai helikopter pabrikan Eurocopter/Airbus yang dirakit PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tersebut. Ia mengatakan badan helikopter akan dipotong agar bisa diangkut dan dievakuasi mengingat medan menuju lokasi kecelakaan sangat sulit.
(Baca juga: Teridentifikasi, Ini Daftar Nama 8 Korban Tewas Jatuhnya Helikopter Basarnas)