Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Helikopter Basarnas Jatuh, Nyoto Sempat Telepon dan Pamit ke Orangtuanya

Kompas.com - 03/07/2017, 21:19 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Suparji (65), ayahanda Nyoto Purwanto (36), anggota Basarnas yang menjadi salah satu korban kecelakaan helikopter Basarnas di Temanggung hingga kini masih tidak percaya anak pertamanya sudah menghadap yang kuasa.

“Kami masih tidak percaya, tetapi bagaimanapun kami harus ikhlas. Semoga dia tenang dan kami selalu ikhlas, semoga dia meninggal khusnul khotimah," kata Suparji, di rumah duka, Kampung Promasan, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Senin (3/7/2017).

Suparji yang datang bersama istri dan kedua adik korban dari Blora juga mengaku masih mengingat kejadian Minggu (2/7/2017), atau beberapa jam sebelum musibah jatuhnya helikopter.

Saat itu, Nyoto menelpon dirinya dan ingin berbicara dengna ibunya, Kusminingsih. "Kalau mau berangkat bertugas selalu menelepon ke rumah, pamitan minta doa. Kemarin pamit mau ke Dieng," ujarnya.

 

(Baca juga:Orangtua Korban Kecelakaan Helikopter Menangis Sambil Peluk Foto dan Peti Jenazah Anaknya)

Namun tak disangka, itulah percakapan terakhirnya dengan almarhum sebelum musibah helikopter Basarnas di Temanggung. Ia mengaku sangat syok mendengar kabar tersebut. Karena ia tahu anaknya ikut terbang di kapal tersebut.

"Sejak remaja dia memang suka dengan kegiatan sosial, hingga dia bergabung di Basarnas pada 2006 silam. Dia masuk di nomor 11 dari 32 orang yang diterima di Basarnas ketika itu," kenang Suparji.

Nyoto Purwanto lahir 23 Oktober 1981. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Adiknya yang nomor tiga, Jupri Wicaksono juga mengikuti jejak sang kakak menjadi anggota Basarnas Jateng.

"Mohon dimaafkan segala dosa dan kesalahan almarhum," ucapnya.

(Baca juga: Status BBM Terakhir Affandi Sebelum Helikopter Basarnas Jatuh di Temanggung)

 

Jenazah Nyoto Purwanto (36), tiba di rumah duka di Dusun Promasan RT 01 RW 02, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Senin (3/7/2017) pukul 11.45 WIB.

Sebelum dimakamkan, jenazah Nyoto di shalatkan di mushala yang terletak sekitar 50 meter di samping rumah duka. Selanjunta ratusan pelayat mengantarkan Nyoto ke peristirahatan terakhir di pemakaman desa setempat.

Nyoto Purwanto bergabung sebagai anggota Basarnas sejak 1 April 2006 dengan pangkat awal Pengatur Muda (II/A) dan pangkat terakhir Pengatur tingkat satu (II/D). Jabatan terakhir almarhum adalah sebagai rescuer terampil.

Nyoto meninggalkan seorang istri, Astuti dan seorang anak bernama Rifky Pradana S yang masih berusia enam tahun. 

Kompas TV Kedelapan korban saat ini direkomendasikan untuk mendapat kenaikan pangkat kehormatan atas dedikasinya selama ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com