Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Tak Dibantu Cari Saudaranya, Pria Ini Ancam Lempar Granat ke Kantor Polisi

Kompas.com - 11/06/2017, 14:39 WIB
Ari Maulana Karang

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial AG (34), warga Kampung Cimaranggi, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, diamankan jajaran Satreskrim Polres Garut setelah sempat mengancam akan melempar granat nanas yang dibawanya ke kantor Polsek Malangbong.

Kapolres Garut AKBP Novri Turangga mengungkapkan, Sabtu (10/6/2017) sekitar pukul 20.00, pelaku datang ke Mapolsek Malangbong dan meminta bantuan aparat kepolisian mencari saudaranya yang hilang sejak sebulan lalu.

Saat itu, petugas pun menjelaskan standar operasional prosedur penanganan orang hilang. Namun, pelaku langsung marah-marah dan langsung mengeluarkan barang seperti granat berbentuk nanas sambil mengancam akan meledakan kantor Polsek.

"Dia (pelaku) merasa polisi tidak bisa membantu, langsung marah-marah," katanya ketika dihubungi, Minggu (11/6/2017).

Melihat gelagat tersebut, upaya negosiasi pun dilakukan agar pelaku tidak sampai meledakkan granat dengan dibantu Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kecamatan Malangbong yaitu Habib Taufik hingga akhirnya pelaku bisa dibawa ke Pondok Pesantren Coblong di Desa Sukamanah Kecamatan Malangbong.

(Baca juga: Granat Nanas Aktif Ditemukan di Tempat Pengepul Barang Rongsokan)

Setelah dibawa ke Pesantren Coblong, Minggu (11/6/2017) dinihari sekitar pukul 00.30, Kasatreskrim Polres Garut AKP Hairulloh pun turun ke lapangan mendatangi pelaku hingga akhirnya pelaku diamankan di Mapolres Garut.

"Dari hasil tes urine yang kita lakukan pada pelaku, hasilnya pelaku positif ada psikotropika, kami sedang kembangkan dugaan Narkobanya," tutur Novri.

Selain mengamankan pelaku, lanjut Novri, pihaknya juga mengamankan barang bukti dari pelaku berupa satu granat jenis nanas, sepeda motor, tongkat kayu, alat yang dapat mengalirkan listrik tegangan tinggi, pisau lipat serta tas dan pakaian yang dibawa pelaku.

"Granatnya asli, tetapi isinya sudah tidak ada, kita lagi selidiki darimana dapatnya," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com