Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Tinggi Rusak 3 Rumah dan Ancam Puluhan Lainnya

Kompas.com - 06/06/2017, 14:09 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gelombang tinggi yang menerjang pesisir selatan Yogyakarta, Senin (5/6/2017) merusak 3 bangunan di Pantai Kwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan.

Selain merusak bangunan, ombak tinggi juga mengancam puluhan bangunan lain. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto, menyampaikan, dari data yang masuk, gelombang tinggi yang puncaknya terjadi pada Senin (5/6/2017) kemarin menyebabkan rumah yang berada di pesisir rusak.

"Ada 3 rumah yang rusak, sisanya ada puluhan yang terancam," katanya saat dihubungi, Selasa (6/6/2017).

Baca juga: Gelombang Tinggi Terjang Pantai Selatan DIY, Nelayan Evakuasi Kapal

Adapun rumah yang terancam di Pantai Kwaru sebanyak 10 sampai 15 unit, Pantai Samas 6 unit, dan di Pantai Depok sebanyak 10 rumah.

Kerusakan rumah ini akibat abrasi karena kikisan ombak besar. 

Gelombang di Pantai Selatan Bantul, menurut Dwi, memang sedang tinggi. Hal itu disebabkan adanya peningkatan kecepatan angin karena tekanan rendah di Samudera Hindia tepatnya di sebelah barat daya Sumatera.

Kemungkinan gelombang tinggi menyebabkan abrasi terus berlanjut untuk beberapa hari ke depan.

"Lebih baik dikosongkan atau berpindah ke lokasi yang lebih tinggi," ucapnya.

Sementara itu, Koordinator SAR Satlinmas Gunungkidul, Marjono mengatakan, tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gelombang tinggi.

Namun demikian, akibat gelombang tinggi, arah aliran sungai di Pantai Baron berubah sehingga menyebabkan abrasi.

"Tidak ada laporan kerusakan bangunan maupun kapal akibat gelombang tinggi," katanya.

Baca juga: Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jateng-Yogyakarta

Sementara itu, Koordinator Pos Klimatologi dan Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta, Joko Budiono, menjelaskan, tingginya gelombang di Samudera Hindia karena penguruh angin timuran yang menguat.

Angin timuran merupakan angin yang berasal dari wilayah Australia yang bertiup ke pesisir selatan Jawa. Akibatnya, tinggi gelombang mencapai 2 hinga 4 meter dengan kecepatan angin di sekitar pesisir Jawa mencapai 10 sampai 20 knot.

Kompas TV Gelombang tinggi disertai angin kencang di Karangasem, Bali, sejak seminggu lalu menyebabkan ratusan nelayan di desa purwakerti, tidak bisa melaut. Gelombang mencapai 4-5 meter disertai angin kencang, sehingga sangat membahayakan keselamatan para nelayan setempat. Karena tidak bisa melaut, sejumlah nelayan memilih mencari pekerjaan sampingan sebagai tukang bangunan untuk mencari nafkah, menghidupi keluarga sehari-hari. Gelombang tinggi disertai angin kencang diperkirakan akan terjadi hingga akhir bulan Februari ke depan. Akibat kondisi seperti ini, harga ikan di pasaran naik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com