Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jengkel, Warga "Jual" Jalan Raya Sambil Ditanami Pohon Pisang

Kompas.com - 25/05/2017, 21:58 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Karena kesal dan jengkel jalan di kompleks permukiman mereka hancur dan tak kunjung diaspal pemerintah, warga Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menyindir pemerintah.

Caranya, mereka menanami jalan tersebut dengan pohon pisang dan keladi atau talas, layaknya petani bercocok tanam di kebun. Protes itu mereka lakukan sejak Senin (22/5/2017).

Di atas pohon pisang warga menempeli pengumuman bertuliskan “Tanah Ini Dijual, Hubungi Bupati”.

Sejumlah warga dan pengendara yang lalu lalang setiap hari di lokasi ini mengatakan, aksi tanam keladi dan pohon pisang di jalan berlubang adalah sebuah ungkapan protes kepada pemerintah. Tujuannya agar jalan hancur dan berlubang sejak bertahun-tahun segera diperbaiki atau diaspal.

Nasir, warga yang setiap hari melintasi jalan ini mengaku kondisi jalan rusak dan kerap menyebabkan kecelakana di lokasi sudah berlangsung bertahun-tahun, namun tak kunjung dibenahi pemerintah setempat.

Padahal, warga menyatakan setiap musim kampanye menjelang pilkada, jalan ini kerap dilalui para calon gubernur dan calon bupati.

KOMPAS.Com Warga tanam pisang dan keladi di lubang jalan sambil menempeli papan pengumuman bertuliskan “Tanah ini dijual hubungi bupati”. Aksi tuntut perbaikan jalan ini diduga dilakukan warga sejak senin malam lalu (22/5)
Akibat jalan rusak, sudah sekian kali terjadi kecelakana. Bahkan beberapa saat lalu seorang pengendara mengalami kecelakana hingga meninggal dunia lantaran bertabrakan saat menghindari lubang jalan.

“Sudah sering kali kecelakaan terjadi di jalan ini, bahkan beberapa saat lalu seorang pengendara tewas setelah bertabrakan dengan pengendara lain lantaran menghindari lubang jalan,” ujar Nasir.

Pengakuan serupa juga diungkapkan Zeth Tangdiombo, salah satu warga Jalan Tamengundur. Dia menyebutkan sudah berulangkali kecelakaan terjadi di jalan ini sejak kondisi jalan rusak dan hancur.

Pada hal menurut Zeth, Jalan Tamengundur adalah jalan alternatif yang sering dilalui pejabat pemerintah termasuk Kapolres, DPRD, bupati, hingga gubernur terutama saat jalan trans dialihkan ke jalur lain.

Saat jalan di depan kantor DPRD Polewali atau kantor Polres ditutup, Jalan Tamengundur menjadi salah satu jalan alternatif yang selalu dilalui pengendra, termasuk kendaran lintas provinsi.

“Ini kan jalan alternatif yang kerap dilalui DPRD, Kapolres, dan bupati terutama saat jalan trans dialihkan. Tidak mungkin pemerintah tidak tahu kondisi jalan yang rusak bertahun-tahun,” tutur Zeth.

KOMPAS.Com Warga tanam pisang dan keladi di lubang jalan sambil menempeli papan pengumuman bertuliskan “Tanah ini dijual hubungi bupati”. Aksi tuntut perbaikan jalan ini diduga dilakukan warga sejak senin malam lalu (22/5)
Tanggapan pemerintah

Menanggapi aksi warga menanam pisang dan keladi di lubang jalan, aparat pemerintah setempat mengaku telah mengusulkan perbaikan Jalan Tamengundur pada Musyawaran Perencanaan Pembangunan beberapa waktu lalu.

 

Baca juga: Oknum Guru SMA di Polewali Mandar Tipu 410 CPNS

Bahkan jalan tersebut masuk daftar prioritas utama pembangunan jalan tahun ini. Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Polman, Husain Ismail, kepada sejumlah media lokal di Polewali Mandar mengatakan, pekerjaan Jalan Tamengundur di kelurahan Lantora akan dikerjakan bersamaan dengan jalan di samping kantor DPRD Polewali Mandar.

Husain meminta masyarakat untuk bersabar karena Jalan Tamengundur yang diprotes warga telah masuk dalam daftar pekerjaan yang akan diselesaik tahun ini.

“Kami minta masyarakat bersabar karena jalan itu sudah masuk dalam daftar pekerjaan, dan Insya Allah tahun ini akan kita kerjakan mulai dari simpang pertigaan jalan masuk ke Tammengundur, hingga ke dalam sejauh 800 meter,” kata Husain. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com