Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Kaburnya Ratusan Penghuni Rutan Pekanbaru Versi Polisi

Kompas.com - 05/05/2017, 21:28 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Riau mengungkap kondisi memprihatinkan di Rumah Tahanan Klas IIB Kota Pekanbaru, yang menjadi salah satu pemicu kaburnya ratusan tahanan pada Jumat (5/5/2017) siang.

Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol. Guntur Aryo Tejo mengatakan, salah masalah krusial adalah kelebihan penghuni di rutan. Hal ini sudah terakumulasi sejak lama, dan akhirnya "meletus" menjadi insiden yang membuat resah masyarakat.

"Ini akumulasi, bisa terkait isi kamar atau jumlah orang yang ada dalam satu kamar. Kapasitasnya 361 orang namun sudah diisi 1.800 orang lebih," katanya.

Baca juga: Kerusuhan di Rutan Pekanbaru, Ratusan Tahanan Kabur

Di dalam rutan itu, penghuninya adalah tahanan yang menunggu sidang atau belum sebagai narapidana. Di antaranya pada kasus narkotika dan obat-obatan terlarang dan kriminal umum

Guntur mengatakan, kaburnya tahanan itu akibat akumulasi kekecewaan yang telah disampaikan dengan unjuk rasa. Akhirnya tahanan teriak-teriak keluar dari kamar II B hingga mendobrak salah satu pintunya.

Terkait masih adanya tahanan yang di dalam yang juga diduga masih ada yang belum puas, polisi menyiapkan pengamanan. Itu dengan menurunkan satuan setingkat kompi dari Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, 2 SSK Brimob Polda Riau, dan 1 SSK dari TNI.

Saat ini, pihak kepolisian sesuai perintah Kapolda Riau telah membentuk tim melakukan pemeriksaan di jalan yang dimungkinkan dilewati untuk diamankan ke Rutan. Personel dikerahkan acara maksimal untuk mengejar tahanan yang masih kabur.

"Ada satu SSK polisi berseragam maupun tidak berseragam menyisir Pekanbaru. Karena tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan," tambahnya.

Baca juga: Tahanan Kabur Dievakuasi Bertahap ke Lapas Pekanbaru

Pihaknya mengimbau untuk waspada dan meningkatkan keamanan lingkungannya. Karena bisa saja dalam upaya pelarian dikatakan ada napi yang mrlakukan tindakan nekat seperti merampas sepeda motor warga.

Kompas TV Kompas Petang akan berbincang dengan salah satu saksi saat kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com