Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Terima Paket dari Jokowi, Siswa SD Ini Kerap Pakai Seragam Bekas Milik Pamannya

Kompas.com - 13/04/2017, 14:59 WIB

BENGKAYANG, KOMPAS.com - Heri Apriyanto atau biasa dipanggil Dodo adalah salah satu siswa SDN 04 Sungkung yang menerima paket seragam, tas dan perlengkapan sekolah yang dikirimkan Presiden RI Joko Widodo, Senin (10/4/2017).

Dia adalah satu siswa SD yang ada di dalam video yang diunggah oleh Anggit Purwoto, guru program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SMT3), yang ditugaskan di sekolah tersebut. Video itu diunggah di akun Facebook milik Anggit.

"Pak Jokowi, minta tas," kata Dodo dan tiga temannya bergantian.

Dodo sangat gembira karena dia mendapat satu lagi seragam sekolah baru.

(Baca juga: "Terima Kasih Bapak Presiden yang Sudah Peduli kepada Siswa di Perbatasan")

Laporan KompasTV yang ikut mengantarkan bantuan Jokowi ke kabupaten ini menyebutkan, Dodo tinggal di pondok bambu sederhana bersama kedua orangtua dan adik perempuannya. Hanya ada dua ruangan di rumah itu, yaitu dapur dan ruang utama. Di pondok inilah, Dodo merajut cita-citanya menjadi tentara.

Jimi, ayah Dodo, menuturkan, sebagai seorang petani dengan penghasilan terbatas, tak mudah untuk membelikan pakaian seragam sekolah untuk anaknya karena harus memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Selain itu, kondisi jalan berbukit-bukit dan berlumpur menuju kota tak mudah dilalui.

Jimi mengaku sempat membelikan satu seragam baru untuk Dodo setelah mendapat upah mengangkut pasir. Sebelumnya, lanjut Jimi, Dodo hanya menggunakan pakaian seragam bekas milik pamannya yang umurnya sudah bertahun-tahun. Warnanya pun sudah lusuh.

"Saya sih ndak mampu beli apa-apa, pakaian yang baru. Saya kerja, tapi pakaian anak saya tak mampu saya beli. Waktu saya angkat pasir, baru saya beli di Akit," ujarnya.

Jimi ikut senang karena Dodo gembira. Namun, dia sadar harus tetap bekerja keras karena adik Dodo, Pretya, akan mulai masuk sekolah pada tahun depan.

Sang guru, Anggit, mengaku, tak tahan melihat keterbatasan para siswa yang hanya memiliki satu buah buku tulis, tidak memiliki pensil atau hanya mengenakan seragam lusuh.

"Jadi, sebenarnya itu hanya keinginan mereka untuk memiliki tas, seragam yang layak sama seperti anak di kota sana. Setidaknya, saya ingin mereka merasakan yang namanya arti dari sila ke-5, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia," tutur Anggit.

(Baca juga: Pelajar SD Bengkayang Minta Tas, Ini yang Dikirim Jokowi)

 

Kompas TV Ketika Murid SD Meminta Tas Kepada Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com