Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Baik Tapi Masih Banyak yang Demo

Kompas.com - 17/03/2017, 19:03 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SAMBAS, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat mencapai 5,23 persen. Angka itu berada di atas rata-rata nasional.

"Ini baru saja saya baca, tinggi ini (angkanya). Tapi memang harus dipertahankan dengan kerja keras seluruh masyarakat," ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat peresmian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (17/3/2017).

Meski demikian, ia meminta masyarakat tetap berhati-hati. Karena saat ini pertumbuhan perekonomian global mengalami perlambatan dan penurunan.

"Kita dengan susah payah, segala jurus kita keluarkan agar ekonomi kita tidak turun, dan alhamdullilah pada tahun 2016 yang lalu (perekonomian) kita tumbuh 5,02 persen," ujarnya.

(baca juga: Jokowi Puji Pertumbuhan Ekonomi NTT, tetapi...)

Jokowi menambahkan, saat ini Indonesia masuk dalam tiga besar negara terbaik peningkatan pertumbuhan ekonomi setelah India dan China.

"Ini yang sering kita lupa untuk mensyukuri. Pertumbuhannya bisa dipertahankan dengan baik, tapi masih saja banyak yang demo," selorohnya disambut gelak tawa para undangan.

Selain itu, Jokowi memerintahkan kepada Menteri Keuangan untuk melihat dan mempersiapkan visi 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045. Tujuannya untuk memprediksi akan seperti apa Indonesia saat itu.

"Hitungan yang diberikan kepada saya, ada tiga menteri yang saya suruh hitung, hitungannya sama semuanya. Insya Allah pada tahun 2045 pendapatan domestik bruto (PDB) kita berada pada angka US$ 9,1 triliun atau setara dengan Rp 120 triliun," ungkapnya.

Berdasarkan penghitungan tersebut, pendapatan perkapita diperkirakan juga akan mengalami peningkatan dari US$ 3.450 menjadi US$ 29.000.

"Artinya, pada tahun itu jika kita bekerja keras, kondisinya normal seperti ini, pada 2045 kita akan betul-betul berada pada posisi Indonesia emas," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com