Ada Ratusan Lubang Baru di Jalan Jawa Tengah

SEMARANG, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengaku terus memperbaiki jalan rusak dan jalan berlubang yang ada di wilayahnya.

Namun demikian, pihaknya merasa dilema sebab setelah jalan diperbaiki, muncul lubang baru di tempat lain.

“Tiap hari karena hujan dan muatan tonase berlebih ada ratusan jalan berlubang. Itu lubang baru,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah, Bambang Nugroho K, Minggu (5/3/2017).

Pemerintah Jawa Tengah sendiri telah membentuk tim saber lubang untuk mencari dan menutup jalan yang rusak. Ketika menemukan jalan rusak dan ditandai, lalu tim lain menutup lubang dengan aspal.

Bambang mengakui, lubang-lubang baru terus bermunculan karena faktor cuaca. Dia membantah bahwa lubang baru yang ditemukan berasal dari lubang lama yang baru diperbaki.

“Ini lubang baru, yang lama sudah selesai diperbaiki. Kebanyakan ada di Pantura,” tambahnya.

Baca juga: Ganjar: Masih Ada 10.000 Lubang di Jalan Jateng

Dia menambahkan, lubang baru yang ditemukan relatif merata di seluruh wilayah Jawa Tengah. Jalan berlubang diakibatkan intensitas hujan yang cukup tinggi. Jalan beraspal yang tergenang air mudah hancur ketika dilewati kendaraan bertonase tinggi.

“Pengerjaan (tambal) lubang jalan cukup cepat. Dalam hitungan dua hari, lubang-lubang jalan bisa langsung ditambal. Kami akan terus mengawal penambalan jalan, karena tugas kita memperbaiki,” imbuhnya.

Lubang di jalan Jateng pada Februari 2017 terhitung sebanyak 18.000 titik. Namun setelah dilakukan perbaikan secara serentak selama 14 hari, lubang tersisa tinggal 500 titik.

"Per hari ini (2/3/2017) tinggal 500-an titik jalan berlubang dari 18.000 lubang. Mari kita berdoa agar hujan bawa rezeki," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela kunjungan kerja di Kabupaten Klaten.

Baca juga: Diperbaiki, Jalan Berlubang di Jateng Tinggal 550 Titik

Pada Minggu pagi tadi, Ganjar juga disela kegiatan bersepeda pagi ikut menandai jalan berlubang dengan cat pilox. Dia menandai jalan rusak di sejumlah jalan protokol di Kota Semarang. (K93-14) (Baca Juga: Sambil “Gowes”, Ganjar Tandai Jalan Rusak).