Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2017, 11:49 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kebun Binatang Bandung kembali menjadi sorotan pencinta hewan internasional menyusul munculnya video yang diunggah oleh situs berita internasional, Dailymail.

Video itu di-posting lembaga pemerhati fauna bernama Scorpion Wildlife Monitoring Group pada 11 Januari 2017. Video berdurasi 1:24 menit itu menampilkan beberapa beruang yang tampak kelaparan.

Beruang madu itu terlihat "mengemis" meminta para pengunjung untuk melempar makanan.

Dari pantauan Kompas.com, Rabu (18/1/2017), ada empat ekor beruang yang berada di kandang tersebut. Beruang itu selalu memohon diberi makan ketika dikunjungi wisatawan.

Kepala investigasi Scorpion, Marison Guciano, mengatakan, investigasi itu telah dilakukan sejak pertengahan tahun 2016 lalu. Melihat kondisi itu, pihaknya menawarkan bantuan kepada pengelola Kebun Binatang Bandung. Namun, niatnya itu ditolak.

Scorpion pun sempat berkirim surat kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat. Namun, BBKSDA kembali menyarankan untuk berkomunikasi dengan pengelola Kebun Binatang Bandung.

"Itu kan kita ambil pertengahan tahun lalu mungkin sekitar bulan Juni atau Juli. Akhirnya, kami coba menawarkan bantuan untuk memberikan buah-buahan kepada beruang madu itu, tetapi Kebun Binatang Bandung menolak," ucap Marison saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (18/1/2017).

Lantaran upayanya tak direspons, kata Marison, Scorpion kembali melakukan monitoring pada 8 Januari 2017. Hasilnya, tak jauh berbeda dengan pantauannya tahun lalu.

"Itu kan video ada yang dia makan kotorannya sendiri. Kedua video beruang ini minta makanan kepada pemgunjung, berdiri-diri, dan tulangnya kelihatan kan. Terlihat sangat kurus kan," ujar dia.

"Dalam suratnya untuk BBKSDA Jabar menyebutkan beruang yang makan kotorannya sendiri itu sudah dirawat oleh Kebun Binatang Bandung. Awal Januari ini tanggal 8 itu kita monitor Kebun Binatang Bandung dan ternyata kita melihat beruang madu lainnya itu dengan kondisi yang tidak banyak berubah," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com