Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Memalak, Seorang Pengamen di Bandung Dikeroyok Empat Temannya

Kompas.com - 09/01/2017, 16:52 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Seorang pengamen bernama Dindin Rahmanudin Marda alias Omo (23) terpaksa dilarikaan ke RS Al-Islam, Kota Bandung akibat luka di lehernya.

Menurut Kepala Polsek Kiaracondong, Komisaris Polisi Asral Bakar mengatakan, percobaan pembunuhan dan pengeroyokan kepada Dindin dilakukan oleh empat orang rekannya sesama pengamen.

Dindin dikeroyok oleh SI alias Itok (19), RN alias Iyang (23), D alias Ed (23), dan RP alias Jack (23) di perempatan Kiaracondong, Kota Bandung, Kamis (5/1/2017) lalu.

"Mereka memang sudah merencanakan (pembunuhan) sebelum melakukan pengeroyokan," kata Asral di Mapolsek Kiaracondong, Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Senin (9/1/2017).

Itok dan Iyang menjadi otak penganiayaan terhadap Dindin. Alasannya, mereka kesal lantaran korban kerap memalak uang hasil mengamen. Keduanya kemudian mengajak Ed dan Jek, sesama pengamen. 

"Keduanya memang sudah berencana membantai korban. Sebelumnya mereka meminum minuman keras terlebih dahulu," sebut Asral.

Sebelum dikeroyok, korban juga sempat diajak minum minuman keras oleh para pelaku di perempatan Kiaracondong dan Soekarno-Hatta.  Dalam kondisi mabuk, korban mengajak keempat orang tersangka untuk melakukan tindak kriminal. 

"Tiba-tiba terjadi percekcokan yang diawali ajakan korban untuk menodong. Korban kemudian dikeroyok. Salah seorang pelaku kemudian mengeluarkan pisau yang dipinjamnya dari penjual nasi goreng dan menggorok leher korban," ucapnya 

Sebanyak  tiga dari empat pelaku yakni Itok, Iyang, dan Ed ditangkap di kawasan Buahbatu sehari setelah pengeroyokan. Sementara Jack masih dalam pencarian polisi.

Saat ini ketiganya mendekam di markan Polsek Kiaracondong. Mereka terancam hukuman bui selama 7 tahun lantaran dijerat Pasal 170 KUHPidana Jo Pasal 351 tentang pengeroyokan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com