Waspada Ancaman Longsor dan Banjir di Jalur Kereta Api di Selatan Jawa

MALANG, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro melakukan inspeksi jalur kereta api sisi selatan Jawa menghadapi libur Natal dan Tahun Baru, Kamis (8/12/2016).

Hasilnya, kejadian longsor dan banjir masih manjadi ancaman dan harus diwaspadai. Edi menjelaskan, selama ini banyak titik di jalur selatan yang rawan dengan ancaman banjir dan longsor. Apalagi saat musim hujan.

"Rata-rata daop (daerah operasi) menyampaikan bahwa sampai hari ini curah hujan tinggi. Jalur selatan ini sangat peka terhadap curah hujan sehingga titik-titik rawan, rawan longsor, rawan banjir, ini harus diawasi, dijaga, bahka 24 jam. Setiap daop melakukan pengawasan sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan tidak terjadi," katanya saat melakukan inspeksi di Stasiun Kota Malang.

Di antara titik rel kereta api yang rawan terhadap longsor adalah di Daop 8. Di daop tersebut, Edi menyebut ada sembilan titik rawan, sedangkan di Daop 7 ada empat titik rawan dan di Daop 5 ada empat titik rawan.

"Saya minta kepada daop supaya itu dijaga betul oleh petugas kita," ungkapnya.

Meski banyak ditemukan titik rawan, Edi mengaku sudah melakukan antisipasi. Salah satunya adalah dengan penjagaan yang ekstra oleh petugas di lapangan.

"Memang kami harapkan nanti pada tanggal 23 itu jalan dengan mulus kita bisa mengantar saudara-saudara kita semua yang membutuhkan angkutan kereta api," tuturnya.

Inspeksi itu dilakukan sepanjang jalur selatan Jawa dengan menggunakan kereta inspeksi. PT Kerata Api Indonesia menetapkan angkutan libur panjang natal dan tahun baru terhitung sejak 23 Desember hingga 8 Januari.