Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Titik Panas Terdeteksi di Pulau Sumatera

Kompas.com - 28/10/2016, 09:50 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melaporkan dua hotspot atau titik panas terdeteksi berada di Pulau Sumatera.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi, mengatakan, jumlah titik panas tersebut bertahan dalam jumlah yang sama, termasuk sebarannya.

"Pukul 07.00 WIB pagi ini, satelit NASA mendeteksi total terdapat dua hotspot di Sumatera atau sama jumlahnya dengan kemarin (Kamis, 27/10/2016) sore," ujar dia di Pekanbaru, Jumat (28/10/2016).

Ia menyebutkan, kedua titik panas tersebut terpantau berada pada dua provinsi di Sumatera, yakni di wilayah Riau satu titik, dan di wilayah Aceh satu titik.

Hotspot itu berdasarkan data yang dirilis oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dari pantauan satelit milik NASA yakni Terra dan Aqua.

Dia menjelaskan, satu titik panas di wilayah Riau berada pada Kabupaten Pelalawan atau lebih tepatnya terpantau di Kecamatan Teluk Meranti.

"Kami duga, satu titik di Teluk Meranti telah terbakar. Analisa kami, itu merupakan titik api karena miliki angka 80 persen dan bertahan sejak kemarin," kata Slamet pula.

Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau kemarin melaporkan, lahan gambut sekitar 20 hektar berada di Desa Pulau Muda, Teluk Meranti, Pelalawan terbakar

"Lahan gambut yang terbakar milik pemerintah Desa Pulau Muda," kata anggota Satgas Penegakan Hukum Siaga Darurat Karhutla Provinsi Riau AKBP Guntur Aryo Tejo.

Guntur yang juga Kepala Bidang Humas Polda Riau menjelaskan, lahan gambut terbakar tersebut berada di Parit Pancur, Dusun III, Desa Pulau Muda.

Terdapat 17 personel gabungan dari anggota TNI/Polri dan warga setempat bersama-sama memadamkan titik api. Informasi terakhir pada Kamis (27/10/2016) malam, api yang membakar lahan gambut itu sudah padam. Petugas telah memasang garis polisi untuk penyelidikan.

Ia mengaku, pihaknya belum mengetahui penyebab kebakaran lahan 20 hektar itu. 

Personel gabungan masih bertahan di lokasi dengan dibantu lima unit alat berat untuk membatasi lahan yang terbakar.

"Aparat TNI/Polri dan warga masih bertahan di lokasi lahan gambut yang terbakar itu," kata Guntur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com