"Comand Center" Berkaraoke, Anggota DPRD Bandung Mengaku Kecolongan

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah anggota DPRD Kota Bandung mengaku tidak mengetahui ihwal adanya fasilitas karaoke di ruangan command centre DPRD Kota Bandung.

Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bandung Yudi Cahyadi mengatakan, pengadaan fasilitas karaoke tidak pernah dibahas dalam rapat anggaran. Bahkan, ia mengaku tidak mengetahui jika gedung DPRD memiliki ruang command centre.

"Saya sebagai anggota banggar merasa tidak pernah mengetahui adanya ajuan program command centre di sekretariat dewan," ucap Yudi kepada wartawan, Selasa (18/10/2016).

"Saya meminta penjelasan terkait adanya program yang rendah urgensinya dan sulit dipertanggungjawabkan secara etika kepada publik. Seperti alat fitness meskipun pengadaannya sudah diputuskan tidak akan dilanjutkan dan ruang karaoke, pengakuan dari sekretariat dewan, itu sebagai command centre," tambah Sekretaris Fraksi PKS itu.

Sebab itu, Yudi meminta agar pimpinan DPRD Kota Bandung membentuk pansus terkait penyusunan anggaran Sekretariat Dewan guna mengawal proses penganggaran berserta pengalokasiannya.

"Agar lebih tepat sasaran, taat prioritas dengan mendahulukan kebutuhan mendasar dan mendesak, serta dapat dipertanggungjawabkan secara etika dan moral kepada publik," jelasnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Fraksi Nasdem Uung Tanuwijaya mengaku baru mengetahui informasi tersebut dari media massa.

"Saya baru tahu dari berita di internet. Baru semua dewan heboh karena kami enggak tau, sama sekali. Enggak pernah main ke Bagian Umum," ucapnya.

Ia pun mengaku akan segera meminta penjelasan dari bagian yang mengatur kebutuhan rumah tangga DPRD.

"Harusnya, mereka mengajukan kebutuhan di Banggar detail, mereka mau bangun apa jadi bisa kami awasi. Jujur kami kecolongan," katanya.