Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bripka Winardi Membantu Pejudi dan Bandar Togel Bertobat

Kompas.com - 29/09/2016, 17:36 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

BANTUL,KOMPAS.com - "Memanusiakan Manusia" konsep inilah yang diterapkan oleh Bripka Winardi dalam menjalankan setiap tugasnya menjadi  Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek Bantul. Nama Bripka Winardi memang tidak terkenal, wajahnya juga tak garang.

Tetapi anggota polisi Polsek Bantul ini mampu membuat para peminum dan penjudi sabung ayam termasuk bandar judi togel di Kabupaten Bantul insaf dan beralih profesi.

Menjadi anggota Polisi sejak tahun 2000, saat ini Bripka Winardi bertugas menjadi Bhabin Kamtibmas Polsek Bantul. Sebagai petugas yang paling depan, setiap hari pria kelahiran Bantul 24 Januari 1979 ini selalu berinteraksi dengan masyarakat.

"Saya menjadi Bhabinkamtibmas baru 1,5 tahun. Setiap hari diwajibkan berkunjung ke tiga rumah warga," ujar Bripka Winardi saat ditemui Kompas.com, Kamis (29/09/2016).

Saat melakukan kunjungan ke rumah-rumah dan berinteraksi langsung dengan masyarakat itulah, Winardi melihat bermacam-macam kondisi warga. Anggota polisi berusia 37 tahun ini terketuk hatinya ketika melihat warga tidak mampu maupun terjerumus dalam dunia hitam.

"Di situlah pintu hati saya terketuk bagaimana mengkolaborasikan tugas sebagai Bhabinkamtibmas dan sebagai sesama," ucapnya.

Winardi lantas memetakan antara warga yang harus dekati, warga yang dibantu, dan warga yang diutamakan. Pemetaan itu ia lakukan dengan cara sharing dengan warga. "Kita pilah-pilah dan diutamakan yang kesehariannya bergelut di dunia gelap, suka mabuk, suka judi," ujarnya.

Konsep mengentaskan warga yang bergelut di dunia hitam tersebut dengan cara melakukan pendekatan dan konsep "memanusiakan manusia".  Warga disentuh hatinya untuk berubah dan meninggalkan dunia hitam.

Ia meyakini bahwa tidak sepenuhnya hukuman penjara mampu membuat jera. Namun orang akan bertobat ketika muncul niat dari dalam hatinya. "Inovasi dengan konsep ini saya sampaikan ke atasan. Dan disetujui," urainya.

Ia mengaku, mengubah orang yang berkecimpung di dunia hitam untuk bertobat tidak semudah membalikan telapak tangan. Beberapa kali, ketika ia berkunjung ke rumah penjudi, pemabuk, dan bandar judi togel, mereka justru ketakutan dan melarikan diri.

Tidak jarang polisi yang tinggal di Iroyudan, Guwosari, Pajangan, Bantul ini ditolak mentah-mentah. Proses pun memakan waktu berbulan-bulan.

"Ditolak, ditinggal lari sering sekali. Itu yang paling susah, bagaimana bisa diterima dengan tangan terbuka," sebutnya.

Namun, dengan ketekunan melakukan kunjungan ke rumah dan menjalin komunikasi dari hati ke hati akhirnya Winardi mampu melakukan pendekatan. "Cara saya halus, pendekatan dengan agama, ajak main, ajak jalan, ngobrol santai. Intinya yang keras akan lunak ketika diberikan perhatian dan dimanusiakan," kata Winardi.

Akhirnya, orang yang tadinya judi sabung ayam, pemabuk berat dan bandar judi togel dapat insaf bertobat. Ia bersama anggota Polsek Bantul dan masyarakat melakukan pemantauan untuk memastikan benar-benar orang tersebut bertobat dan meninggalkan dunia hitam.

Namun bagi Winardi itu belumlah cukup. Sebab, bandar judi togel dan penjudi merupakan salah satu penghasilan. Ia harus memutar otak untuk memberikan solusi cara lain mencari penghasilan dengan sesuatu yang positif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com