Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bripka Winardi Membantu Pejudi dan Bandar Togel Bertobat

Kompas.com - 29/09/2016, 17:36 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

Preman Pengsiun

Selain mengentaskan orang-orang yang berkecimpung di dunia hitam, Winardi juga membuat program inovasi "Preman Pengsiun". Program ini adalah untuk mendampingi para mantan narapidana agar tidak kembali terjerumus di kembali dalam dunia hitam.

Cara yang dilakukan Winardi adalah dengan pendekatan agama. Sebagai Dai Bhabinkamtibmas Polsek Bantul, ia mengajak para mantan narapidana untuk memperdalam ilmu agama.

"Pelan-pelan saya ajak untuk belajar ngaji, memperdalam agama. Kebetulan saya ditunjuk sebagai Dai Bhabinkamtibmas," urainya.

Program "Preman Pengsiun" saat ini diikuti empat orang narapidana. Lewat program ini, semua sudah berniat dan bertekat untuk meninggalkan dunia hitam dan membuka lembaran baru.

"Ada 4 orang yang saat ini aktif. Mereka ada yang sampai Iqro bahkan sudah sampai Juz 3," tandasnya.

Di dalam menjalankan programnya mengentaskan orang dari dunia hitam, sering kali Winardi harus merogoh kantong pribadi. Dia menceritakan, biasanya uang pribadinya keluar ketika orang yang sudah insaf, membuka usaha dan tidak punya biaya untuk membeli alat. Agar usaha itu tetap berjalan, maka Winardi pun membelikan alat atau membantu uang.

"Ya misalnya pak Supriyanto ini, dia butuh alat serut kayu untuk usahanya. Ya saya belikan, asal usahanya jalan dan tidak kembali ke perjudian," ucapnya.

Baginya, harus mengeluarkan uang pribadi bukanlah sebuah kerugian. Sebab membantu sesama dan melihat orang bisa bertobat serta lepas dari dunia hitam merupakan sebuah hadiah yang lebih dari luar biasa. Lebih-lebih, dengan membantu ia memiliki lebih banyak saudara dan kenalan.

Winardi memegang filosofi Pohon Pepaya. Jika ditebang untuk digunakan pasti akan muncul cabang-cabang lainya. "Ya inilah indahnya kebersamaan. Hidup dan tugas menjadi semakin bermakna ketika membantu sesama," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com