Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Alternatif Kendal-Kabupaten Semarang Longsor Sepanjang 100 Meter

Kompas.com - 25/09/2016, 07:59 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Semarang, tepatnya di Desa Darupono Kaliwungu Selatan, Kendal, longsor sepanjang sekitar 100 meter dengan kedalaman 10 meter.

Untuk mengantisipasi kecelakaan, daerah longsor tersebut diberi batas berupa tong. Sedangkan untuk memperlancar arus kendaraan, dilakukan buka tutup jalan yang dilakukan oleh masyarakat.

Menurut salah satu warga Darupono, Rajiman, jalan di desa Darupono tersebut sudah longsor sejak beberapa pekan lalu.

Namun, apabila turun hujan, longsor jalan semakin lebar dan dalam. "Hujan deras yang turun semalam, juga memperparah jalan tersebut. Longsor jalan itu semakin lebar, " kata Rajiman, Sabtu ( 24/9/2016).

Rajiman menambahkan, apabila malam hari, jalan Darupono yang longsor tersebut sangat membahayakan pengguna jalan.

Sebab, tidak ada penerangan. "Jalan pada malam hari gelap. Kalau tidak hati-hati, bisa berbahaya," jelasnya.

Terkait dengan hal itu, Kepala Bina Marga, Energi, Sumberdaya Air dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Kendal, Agung Setyawan, mengaku bahwa jalan Darupono Kaliwungu Selatan memang sering longsor.

Untuk itu, pihaknya sedang melakukan pembangunan sandaran jalan dengan cara mengecor. "Tapi kalau turun hujan, jalan itu longsor semakin parah. Padahal, pembangunan sandaran jalannya belum selesai," kata Agung.

Menurut Agung, jalan Darupono sangat labil. Pihaknya bersama tim dari Universitas Diponegoro, telah melakukan kajian. Hasilnya, di atas jalan tersebut tidak boleh ada bangunan, dan kendaraan berat yang melintas perlu dibatasi.

"Kami juga sedang membangun saluran air di daerah itu " ujarnya. Agung meminta kepada warga supaya hati-hati bila melintas di jalan yang menghubungkan Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Semarang serta Kota Semarang itu.

Terutama bila malam hari. "Kalau mobil, sebaiknya lewat kota Semarang saja," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com