Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jabar Akan Investigasi Penyebab Banjir Bandang di Garut

Kompas.com - 21/09/2016, 22:29 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, bencana banjir bandang yang terjadi di Garut merupakan kejadian yang tidak diinginkan. Namun, bencana ini harus dicari penyebabnya, seperti rusaknya lingkungan alam karena ulah manusia.

"Saya atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat ikut berbela sungkawa atas terjadinya musibah meluapnya sungai Cimanuk yang menimbulkan banyak korban," ujar Heryawan dalam keterangan persnya, Rabu (21/9/2016).

Aher menekankan, penyebab mendasar bencana ini harus dicari.

“Saya tentu tidak mau menentukan mengapa ini terjadi, biar nanti kita investigasi. Kalau memang ini faktornya karena perilaku manusia yang merusak lingkungan mari kita perbaiki bersama-sama ke depan dan hal ini juga harus kita jadikan pelajaran," ajak Aher.

Baca juga: BPBD: Banjir di Garut Diduga Akibat Kerusakan Alam di Hulu Sungai

Ia mengaku akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, serta pihak terkait lainnya untuk antisipasi serta program penanggulangan pascabencana atau mitigasi, termasuk berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membuat rumah susun bagi korban yang telah kehilangan tempat tinggal.

"Tadi saya sudah mendapat gambaran bahwa nanti akan ada rumah rusunawa. Nanti Bupati akan membicarakannya dengan Kementerian PUPR dan dengan pemerintah provinsi juga kita akan bantu bersama-sama," tuturnya.

Ia berjanji akan membantu secepat mungkin supaya masyarakat kembali hidup normal. Untuk persoalan trauma, para kiai atau rohaniawan dan psikolog secara perlahan akan mengembalikan kepercayaan diri.

“Nanti ada trauma hiling," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com