Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Ini Baru Tahu Kiosnya Ludes Terbakar Setelah Baca Koran

Kompas.com - 15/09/2016, 17:22 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kamis (14/9/2016) pagi, Marjiono (54) kaget bukan kepalang setelah membaca berita di koran terkait musibah kebakaran di Pasar Burung Merpati, Kota Magelang, yang terjadi pada Rabu (14/9/2016) malam.

Ia baru mengetahui kiosnya yang ada di pasar tersebut ikut menjadi korban alias ludes dilalap api.

Seorang teman yang berjaga di kiosnya, Rabu malam, tidak memberitahu kejadian tersebut kepadanya.

"Tadi malam hanya dengar kabar kalau Pasar Burung kebakaran, tapi saya tahunya Pasar Burung yang di sebelah, setelah saya baca koran ternyata pasar ini," ujar Marjiono sembari mengais-ngais sisa kebakaran di kiosnya, Kamis siang.

Mengetahui berita tersebut, Marjiono segera bergegas menuju Pasar Burung Merpati dan mendapati kios berukuran sekita 2x3 meter miliknya sudah hangus tak tersisa.

Sebanyak 22 pasang burung merpati dagangannya mati, termasuk kandang dan perlengakapan lainnya. Ia mengaku mengalami kerugian materiil sekitar Rp 4 juta.

"Padahal kemarin ada pembeli yang berminat dengan Merpati saya, harganya Rp 600.000 per pasang, rencana sore kemarin mau saya bawa pulang tapi belum jadi. Sekarang malah sudah mati," ungkap dia.

Meski sempat shock, namun warga Dusun Randugunting, Desa Blondo, Kabupaten Magelang, itu mengaku pasrah. Ia menganggap peristiwa itu sebagai musibah dan bahan instropeksi diri.

"(Kebakaran) sudah terjadi, ini menjadi koreksi bagi diri sendiri dan juga bagi pengelola pasar. Ke depan keamanan lebih ditingkatkan karena kami sudah bayar uang keamanan setiap minggu," harapnya.

Satu orang tewas

Sebelumnya diberitakan, Pasar Burung Merpati yang terletak di kompleks Sentra Ekonomi Lembah Tidar Kota Magelang ludes terbakar. Sebanyak 16 dari 22 kios semi permanen ludes dilalap si Jago Merah.

Kebakaran ini juga mengakibatkan seorang kakek, Sumardi (70), tewas terpanggang karena diduga terjebak di dalam kios miliknya.

Baca juga: Pasar Burung Magelang Kebakaran, Seorang Kakek Tewas

Wartiyem (65), istri almarhum Sumardi, adalah satu-satunya orang yang berteriak ketika kebakaran terjadi. Setiap malam dia dan suaminya sering tidur di kios pasar.

"Saya tidur di tenda dan Bapak (suaminya) tidur di kios pojokan sana. Pas lihat api sudah besar, saya hanya bisa teriak-teriak, Bapak masih di dalam," katanya.

Namun, usahanya untuk mendapatkan pertolongan pun pupus ketika puing-puing kios yang ditinggali suaminya itu perlahan ludes terbakar. Wartiyem pun hanya mampu menyaksikan kebakaran semakin menjalar ke sisi barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com