Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ini Mengajari Petani Bercocok Tanam yang Benar

Kompas.com - 10/09/2016, 16:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

LARANTUKA, KOMPAS.com - Sosok polisi yang satu ini mungkin berbeda dengan polisi lainnya di Indonesia. Dialah Brigadir Sukmawadi (31), yang bertugas sebagai anggota Kepolisian Sektor Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di saat pimpinan polisi di Jakarta tengah bereuforia dengan dilantiknya Komisaris Jenderal Syafruddin menjadi Wakil Kepala Polri, Sabtu (10/9/2016), dan Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jumat (9/9/2016) kemarin, tetapi tidak bagi Brigadir Sukmawadi yang fokus mengolah lahan pertanian bersama warga di pelosok Flores Timur.

Bagi Brigadir Sukmawadi, memilih menjadi petani adalah salah satu cara untuk mendekatkan dirinya dengan masyarakat di wilayah tempat ia bertugas khususnya para petani. Selain itu, sebelum bergabung menjadi anggota Korps Bhayangkara, Sukmawadi sudah tahu banyak tentang cara bertani yang baik dan benar, sebab pada waktu duduk di bangku SMA, di tanah kelahirannya di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), ia sudah tergabung dalam kelompok tani bersama warga setempat.

Kepada Kompas.com Sabtu siang, Brigadir Sukmawadi mengaku mulai merintis usaha pertanian sejak tahun 2010 lalu, dengan menanam beberapa jenis tanaman seperti cabai, kol, buncis dan tomat, serta bawang di lahan sewaan milik warga setempat seluas 60 meter kali 40 meter persegi.

"Awalnya saya sewa tanah milik warga di tempat yang namanya got hitam. Harga sewa per tahunnya Rp 600.000. Di lahan itu saya mulai tanam cabai 1.000 batang, sayur kol 5.000 batang dan tomat serta buncis. Setelah panen dan saya pasarkan, alhamdulillah saya memperoleh keuntungan hingga puluhan juta rupiah," kata Sukmawadi.

Sukmawadi for Kompas.com Brigadir Polisi (Brigpol) Sukmawadi (31) sedang panen sayur kol bersama warga yang menjadi anggota kelompoknya

Dengan keuntungan yang lumayan besar itu, rupanya Brigadir Sukmawati tak ingin menikmati hasilnya sendiri, sehingga dengan jabatannya di institusi tempat ia bekerja sebagai Kepala Unit Bimbingan Masyarakat, pun mulai melakukan sosialisasi dan testimoni kepada masyarakat sekitar, tentang keuntungan banyak, jika mengolah lahan pertanian dengan baik dan benar.

Brigadir Sukmawadi akhirnya membentuk kelompok tani di daerah Bronjong, Adonara Timur dengan jumlah anggotanya saat ini yakni 35 orang. Bahkan tak tanggung-tanggung ia bahkan membentuk dua kelompok tani di Kecamatan Ile Boleng yang dipusatkan di pemukiman Lewokeda.

"Awal mulanya berangkat dari keprihatinan saya terhadap masyarakat yang ada di wilayah hukum polsek Adonara Timur, yang mana memiliki sumber daya alam berupa tanah yang sangat subur, namun masyarakat di sini tidak mampu untuk mengolah lahan itu, bahkan sejumlah barang kebutuhan pokok yang sebenarnya bisa dihasilkan di sini, malah sebaliknya didatangkan dari luar daerah seperti dari Makasar, Bima, maupun Surabaya," kata Sukmawadi.

"Saya kemudian mencoba untuk menanam dan dari kegiatan saya yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga saya coba membagikan pengetahuan saya itu kepada masyarakat sekitar. Saya lalu mencoba mengumpulkan dan membentuk kelompok tani dengan melakukan sharing dan komunikasi lanjutan hampir setiap bulannya, dan saya mengajak para petani untuk mengolah pertanian ini," sambungnya.

Dia mengaku, dengan fungsi dan jabatannya untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat, jelas bernilai ganda bagi institusinya. Kini dengan dibentuknya kelompok tani ini, dia bersama masyarakat bisa menikmati hasil yang positif baik secara ekonomi maupun hubungan sosial

"Ini artinya komunikasi antara polisi dan masyarakat terjalin dan tujuan saya yakni menciptakan polisi ini dicintai oleh masyarakat dengan melakukan pembinaan dengan hal positif seperti yang saya lakukan ini. Jadi ini merupakan pintu gerbang kita membuka komunikasi dengan masyarakat, sambil kita menyosialisasikan tentang ketertiban maupun kesadaran hukum," ucap suami dari Dian Pratiwi (28) dan ayah dari Alsya Altarina Nabila (8) dan Dira Syafika Nazura (6).

Bersambung..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com