PEKANBARU, KOMPAS.com - Dalam kunjungannya ke Makoramil 03/Bagan Sinembah, Kabupaten Rohil, Panglima Kodam (Pangdam) I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung meminta warga di sekitar tidak melakukan pembakaran lahan.
"Saya minta tolong, jangan ada lagi membuka lahan dengan membakar, satu prajurit saya sudah gugur," ujar Lodewyk.
Kepada warga, dia bercerita bahwa sebelum tiba ke Bagan Batu, dia menyempatkan diri mengunjungi langsung tempat Pratu Wahyudi gugur saat memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Labuhan Tangga Besar, Kampung Medan, Kecamatan Bangko Rohil.
"Saya sedih, prajurit saya gugur demi memadamkan kebakaran lahan. Tadi saya lihat lokasi penemuan jasadnya di lahan yang tidak terbakar," katanya.
"Tetapi tubuhnya sudah terbakar. Saya membayangkan saat itu dia (Pratu Wahyudi berjuang melepaskan diri dari kepungan api. Dia berlari dengan kondisi tubuh terbakar. Tapi itu semua tugas negara," tambahnya.
Dari peristiwa tersebut, Lodewyk menyebutkan bahwa pihaknya sudah membentuk tim khusus yang nantinya mempersiapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam melakukan pemadaman.
"Secepatnya SOP akan kami siapkan. Kami tidak ingin ada lagi prajurit yang gugur akibat pemadaman kebakaran lahan ini," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengatakan, pendataan akan dilakukan pada warga.
"Saya tidak main-main. Saya akan data penduduk pendatang yang buka lahan. Kalau identitas tidak jelas, saya tangkap saya pulangkan ke kampungnya," tuturnya.
Karena itu, dalam komunikasi dan silaturrahmi, Pangdam menegaskan agar camat dan datuk penghulu untuk dapat bersama-sama melakukan sosialisasi larangan membakar lahan.
(Baca juga: Anggota TNI Tewas Saat Bertugas Padamkan Kebakaran Hutan)
Berita ini telah tayang di Tribunnews.com, Rabu (31/8/2016), dengan judul: Pangdam: Jangan Ada Lagi Yang Membakar Lahan, Satu Prajurit Saya Sudah Gugur