YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengimbau agar masyarakat yang hendak mendaki untuk merayakan HUT ke-71 RI tidak naik hingga puncak Merapi.
Selain itu, pendaki juga diharapkan tidak melakukan perusakan, vandalisme dan beraktivitas di dekat stasiun serta alat pemantauan milik BPPTKG.
"Rekomendasi untuk pendakian Gunung Merapi hanya sampai Pasar Bubrah," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, I Gusti Made Agung Nandaka, saat dihubungi, Selasa (16/8/2016).
Dia mengungkapkan, rekomendasi ini disampaikan karena kondisi morfologi puncak Merapi masih labil sehingga membahayakan untuk beraktivitas.
Selain kondisinya masih labil, lanjut Agung, ancaman letusan freatik juga masih mungkin terjadi, terutama saat puncak diguyur hujan deras.
"Jika ingin beraktivitas, misalnya upacara bendera, pendaki bisa di Pasar Bubrah. Lokasinya cukup luas," tegasnya lagi.
Agung juga meminta agar para pendaki tidak melakukan aktivitas di sekitar alat pemantauan aktivitas Gunung Merapi dan tidak merusak alat-alat pemantauan.
Namun, menurut dia, status Gunung Merapi saat ini tetap aktif normal. Berdasarkan data pemantauan, baik instrumental maupun visual, tidak tercatat adanya peningkatan aktivitas.
"Tidak ada peningkatan aktivitas. Status tetap aktif normal," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.