Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok dengan Polisi, 5 Anggota Satpol PP Ditahan, 20 Sudah Dilepas

Kompas.com - 08/08/2016, 13:26 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - 20 orang dari 25 anggota Satpol PP yang ditangkap karena terlibat kasus bentrokan antara anggota Polisi dan Satpol PP dilepas. Namun 5 orang diantaranya masih ditahan dan masih menjalani pemeriksaan.

"20 orang anggota Satpol PP kita lepas tadi pagi, 5 orang masih kita tahan dan masih menjalani pemeriksaan. Jadi yang tidak ada tindakan pidana, kita lepas lah," kata Wakil Kepala Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hotman Sirait, Senin (8/8/2016).

Hotman menegaskan, kasus bentrokan antara anggota Polisi dan Satpol PP tetap ditangani oleh Polrestabes Makassar dibantu oleh tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Sulsel. Meski begitu, dalam penyelidikan kasus itu akan dilakukan secara bersama-sama.

"Dalam tim ada penyidik Polrestabes Makassar, Dit Reskrimum Polda Sulsel dan tim hukum dari Pemkot Makassar. Penyelidikan secara transparan dan akuntabel," tambahnya.

Saat ditanya soal adanya penangkapan anggota Satpol PP di rumahnya di Kabupaten Gowa, Senin (8/8/2016) dinihari, Hotman membantahnya.

Dia pun tetap mencari pelaku penikaman terhadap anggota polisi yang menewaskan, Bripda Michael.

Sebelumnya diberitakan, dalam bentrokan fisik di dua lokasi di Kota Makassar yakni di Anjungan Pantai Losari dan kantor Balaikota Makassar sebanyak 25 orang anggota Satpol PP berhasil ditangkap polisi. Bentrokan antara anggota Polisi melawan anggota Satpol PP Kota Makassar menelan korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka.

Seorang anggota Sabhara Polda Sulsel, Bripda Michael Abraham Rieuwpassa tewas. Bripda Michael tewas saat anggota Sabhara Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel melakukan penyerangan ke Kantor Balai Kota Makassar.

Hingga kini, belum diketahui pasti penyebab tewasnya Bripda Michael. Namun jenazah korban masih berada di RS Bhayangkara dilakukan autopsi. Selain Bripda Michael, seorang anggota Satpol PP Kota Makassar terkena tikaman dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

Saat ini, situasi beransul aman dan terkendali. Namun sebelumnya, situasi di tengah kota Makassar ricuh akibat bentrokan di kedua instansi tersebut.

Bentrokan antara anggota Sabhara Polrestabes Makassar serta Polda Sulsel melawan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota Makassar terjadi di Anjungan Pantai Losari, Sabtu (6/8/2016) hingga minggu (7/8/2016) dinihari.

Kedua belah pihak saling kejar-kejaran di sepanjang Anjungan Pantai Losari. Bahkan, polisi puluhan kali melepaskan tembakan. Bentrokan ini dipicu kesalahpahaman.

Dua anggota Sabhara Polrestabes, Bripda Hendrik dan Bripda Asmat, berpakaian dinas mengendarai motor dinas trail masuk ke Anjungan Losari. Keduanya lalu terlibat percekcokan dengan seorang anggota Satpol PP, Safri.

Tidak lama kemudian, kedua anggota Sabhara Polrestabes Makassar itu terlibat perkelahian dengan Safri dan anggota Satpol PP lainnya. Perkelahian pun berhasil redam dan kedua anggota Polrestabes Makassar itu pergi meninggalkan Anjungan Pantai Losari. Ternyata, keduanya pergi melaporkan kasus pengeroyokan yang dialaminya di kantornya di Polrestabes Makassar.

Tidak lama kemudian, puluhan anggota Sabhara Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel melakukan penyerangan di kantor Balai Kota Makassar. Puluhan kendaraan roda empat dan dua rusak, termasuk kaca-kaca kantor Balai Kota Makassar pecah. Bahkan, banyak darah berceceran di lantai.

(Baca juga: Seorang Polisi di Makassar Tewas Tertikam Sangkur Satpol PP)

 

Kompas TV Bripda Michael Jadi Korban Kerusuhan di Makassar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com