Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Makassar: Kami Diserang, Buktinya Ada di Rekaman CCTV

Kompas.com - 07/08/2016, 11:34 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Terkait bentrokan antara aparat kepolisian dan petugas satpol PP pada Sabtu (6/8/2016) kemarin hingga Minggu dini hari ini, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto sudah bertemu dengan petinggi TNI-Polri dan bersepakat untuk menjaga agar kota aman dan terkendali.

"Saya sudah ketemu dengan Kapolrestabes Makassar, Dandim. Kami sepakat mengutamakan agar keamanan kota tetap terjaga. Saya juga mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya anggota kepolisian dalam bentrokan itu," kata Wali Kota Makassar, yang akrab disapa Danny itu, ketika dihubungi, Minggu.

Danny menyayangkan terjadinya penyerangan di kantor Balai Kota Makassar. Setelah perselisihan yang terjadi di Anjungan Pantai Losari pada Sabtu malam, anggota kepolisian tiba-tiba melakukan penyerangan terhadap kantor Balai Kota Makassar.

"Saat penyerangan ke Kantor Balai Kota Makassar, anggota satpol PP berada di ruangannya sedang beristirahat. Buktinya, darah-darah berceceran di dalam ruangan peristirahatan anggota satpol PP. Kami juga punya kok, rekaman CCTV yang membuktikan," tuturnya.

Terkait langkah yang akan ditempuh selanjutnya, Danny menyerahkan proses hukum kepada aparat kepolisian. Meski begitu, Danny juga menyiapkan upaya-upaya hukum.

"Kami ini juga korban. Jadi biarkan polisi yang memproses hukum. Kami juga tetap menyiapkan upaya-upaya hukum. Kami yang diserang, terjadi banyak kerusakan di kantor dan kendaraan. Ditambah lagi, ada anggota kami yang ditikam dan puluhan yang luka berat. Saya ini sementara di rumah sakit menjenguk anggota satpol PP yang kena tikam," kata Danny.

Dia menyayangkan berita yang beredar bahwa anggota satpol PP yang mengeroyok anggota polisi di Anjungan Pantai Losari. Pada kenyataannya, kata dia, tidak ada pengeroyokan. Yang terjadi adalah perkelahian saja antara satu anggota satpol PP dan dua anggota polisi.

"Saksi-saksi di sana ada, Kasatpol PP, Wakapolsekta Ujungpandang dan banyak saksi lainnya. Jadi, memang terjadi kesalahpahaman, anggota satpol PP menegur dua anggota polisi berpakaian dinas agar mengendarai sepeda motor trail dinas pelan-pelan. Namun, anggota itu tidak terima, lalu memukul anggota satpol PP. Kasatpol PP juga datang melerai perkelahian itu. Mana mungkin anggota satpol PP berani menarik kerah seragam polisi dan memukul duluan," kata Danny.

Bentrokan antara anggota polisi dan petugas Satpol PP Kota Makassar menelan korban jiwa dan puluhan korban luka. Seorang anggota Sabhara Polda Sulsel, Bripda Michael Abraham Rieuwpassa, tewas dalam bentrokan itu.

(Baca: Satpol PP dan Polisi Bentrok di Makassar, Seorang Polisi Tewas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com