Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2016, 11:17 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com – Jajaran Polres Singkawang mengamankan ratusan kalender bergambar palu arit dari sejumlah toko maupun rumah warga. Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy angkat bicara menyikapi beredarnya gambar palu arit di salah satu halaman kalender penanggalan Tionghoa.

“Kami sudah dapat laporan, jadi kalender itu dibagikan pada saat imlek kemarin. Nah, tanggal 1 Juli itu di sana (China) adalah peringatan kembalinya Hongkong kepada RRC,” ujar Christiandi, Jumat (1/6/2016).

Kalender itu, lanjut dia, biasanya dibagikan oleh lembaga, perorangan, pelaku usaha, maupun rumah ibadah kepada masyarakat dengan gambar papan gantung yang berbeda. Kalender tersebut juga ada yang dijual di toko-toko tertentu.

Pada kalender itu, simbol palu arit berada di bagian pojok halaman tanggal 1 Juli 2016. Kalender ini memuat hari raya keagamaan maupun tradisi masyarakat Tionghoa, seperti Imlek, Sembahyang Kubur, maupun perayaan lainnya.

(Baca juga: Polisi Amankan Kalender Bergambar Palu Arit)

 

Lantaran kalender yang digunakan tersebut diimpor atau didatangkan dari negara China, maka tidak menutup kemungkinan adanya gambar simbol palu arit di kalender tersebut. Berdasarkan catatan sejarahnya, tanggal 1 Juli juga merupakan tanggal berdirinya Partai Komunis di negara China.

“Kalau di sana (China) kan gak ada masalah dengan simbol palu arit itu, karena kalender nya juga buatan sana. Kalau kita kaitkan dalam konteks PKI, ya jauhlah, tidak sampai ke sana,” ucap Christiandi.

Dalam Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966, tercantum soal pelarangan paham komunisme dan penyebaran terhadap ajaran-ajarannya.

(Baca juga: Wajahnya Terpampang di Kalender Palu Arit, Ini Komentar Anggota Dewan Singkawang)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com