Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Asal Kalender Bergambar Palu Arit

Kompas.com - 30/06/2016, 15:07 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Polres Singkawang mendalami penyelidikan terkait asal kalender yang bergambar palu arit yang beredar di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

Kepala Polres Singkawang, AKBP Sandi Alfadien Mustofa mengungkapkan, berdasarkan penelusuran kalendar tersebut ada yang didatangkan dari negara luar, namun ada juga yang dicetak di dalam negeri. (baca: Polisi Amankan Kalender Bergambar Palu Arit )

 "Kami masih gali apa ada unsur tertentu atau tidak untuk pencetakan kalendar bergambar palu Arit tersebut," ungkap Sandi ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (30/6/2016).

Sandi menambahkan, kalender yang beredar tersebut sebenarnya kalender umum yang biasa digunakan.

Terkait dengan adanya simbol palu arit yang identik dengan simbol komunis, pihaknya mengimbau untuk tidak digunakan saat ini dan juga sebagai pemberitahuan kepada masyarakat.

"Konteksnya kita melaksanakan ketentuan Undang Undang dan ketetapan MPR tentang pencegahan paham komunisme di Indonesia," jelas Sandi.

"Secara persuasif kami melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat tentang pelarangan paham tersebu dan kebetulan di penanggalan itu ditemukan ada simbol palu arit yang dikaitkan tanggal 1 Juli sebagai hari kelahiran partai komunis di negara China," ujarnya.

Sebagai langkah preventif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pihak kepolisian meminta kepada masyarakat di Singkawang untuk tidak menggunakan kalender yang ada simbol tersebut.

"Mereka (warga) bahkan ada yang langsung menyerahkan kepada kita saat itu juga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com