Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Burhanuddin, Atas Nama 3.000 Siswa-siswi, Kami Minta Pagar Itu Dibongkar.."

Kompas.com - 14/06/2016, 19:20 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Wajah Dharno tak bisa menutupi kerisauan terkait permasalahan yang saat ini sedang dialami Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya (Chong Wen) Medan, tempatnya bernaung. Pasalnya, nasib 3.000 murid-murid mulai tingkat TK sampai SMA bergantung pada solusi konflik yang terjadi.

Saat ini, para orang tua murid sudah resah dan para siswa masih ketakutan dengan pemagaran jalan masuk ke sekolah mereka yang dilakukan mantan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI (Purn) Burhanuddin Siagian. (baca: Mantan Pangdam Tutup Jalan Masuk Sekolah, Siswa Resah Saat Jalani UN)

"Kami keberatan dengan pemagaran yang dilakukan mantan Pangdam I BB, Pak Burhanuddin. Atas nama 3.000 siswa-siswi, kami minta pagar itu dibongkar. Soal sengketa tanah yang sedang berlangsung, kita tunggulah hasil proses hukumnya. Saya cuma minta pagarnya dibuka, atau jangan dibuka tutup. Kasihan anak-anak ketakutan," kata Dharno, Selasa (14/6/2016).

Dia lalu bercerita soal Rapat Dengar Pendapat (RDP) pihaknya dengan komisi D DPRD Deli Serdang pada Jumat (10/6/2016) lalu.

Rapat yang dipimpin Kamaruzzaman dihadiri mantan Pangdam I BB Mayjend (Purn) Burhanuddin Siagian, Wakil Ketua yayasan sekolah Cinta Budaya Pau Kok, Dirut PT Pancing Business Centre (PT PBC) Anton Edison Panggabean, BPN Deli Serdang, dan Dinas Pendidikan Deli Serdang. Tujuannya menyelesaikan kasus sengketa tanah antara pihak Burhanuddin Siagian dengan PT PBC.

"Di rapat itu saya bilang, kasihanlah sama murid-murid yang sedang menempuh pendidikannya, bukan malah menakutin mereka, ini mengganggu psikologis mereka,” ucapnya.

Saat Kamaruzzaman menanyakan alasan Burhanuddin memagari sekolah dengan tembok, dia balik bertanya apakah salah jika dirinya ingin melindungi miliknya. Burhanuddin juga tidak terima dirinya dituding tidak peduli dengan pendidikan.

“Saya ini abdi negara. 15 tahun menjadi pendidik di institusi TNI. Jangan bilang saya tidak peduli, jangan jadikan anak-anak sebagai tameng permasalahan ini. Kenyataannya, sampai saat ini tidak ada itikad baik pihak yayasan padahal sudah tiga kali disomasi,” kata Burhanuddin yang ditirukan Dharno.

"Bagaimana kami mau memenuhi, isi somasi adalah segera kosongkan lahan dalam waktu satu minggu. Begitu semua isi surat somasinya. Sementara sekolah sudah berdiri sejak 2011 sementara Pak Burhanuddin beli tanah itu pada Maret 2016, janggal enggak? Kami harap bupati dan Kapolda bisa mengambil sikap, biar cepat selesai masalah ini," tambah Dharno.

Di akhir RDP, Kamaruzzaman mengatakan permasalahan Sekolah Cinta Budaya sebaiknya diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat supaya menghasilkan solusi yang terbaik.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan mengaku terkejut saat mendatangi sekolah yang berada di Jalan Williem Iskandar, Kompleks MMTC, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mendapati dua plang berdiri di depan dan halaman sekolah berisi tulisan tanah tersebut milik Mayjen TNI (Purn) Burhanuddin Siagian, mantan Pangdam I Bukit Barisan.

"Kaget saya, Bang Burhanuddin Siagian membuat plang seperti itu. Saya tidak dekat sama beliau, tapi saya kenal karena marga saya Panjaitan dan dia Siagian," kata anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan saat itu.

Setelah dirinya membaca semua dokumen, sebut Trimedya, dia melihat ada keanehan, yakni lahan berstatus surat keterangan tanah (SKT), tetapi sudah ada bangunannya. Kemudian, sekolah dibangun pada 2010 dan baru diakui pemilik lain pada 2016 dengan mengerahkan tentara.

"Ini kan agak aneh. Ini yang dalam era reformasi saat ini tidak bisa dilakukan. Saya aja tadi masuk mau dihalangin, saya bilang saya dari DPR. Saya sudah telepon Pak Adi dan Wakapolda, mereka memang bilang sudah tidak ada lagi oknum tentara. Apa pun itu, kalau untuk menjaga aset pribadi orang, tidak boleh menggunakan oknum tentara, kecuali ini aset negara atau aset AD," ujar Trimedya. (baca: Mantan Pangdam Tutup Jalan Masuk Sekolah, Anggota DPR Minta Tentara Tidak Dibawa-bawa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com