Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Buruh Demak Rayakan "May Day"

Kompas.com - 01/05/2016, 12:27 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK,KOMPAS.com – May Day biasanya identik dengan pengerahan massa untuk menyuarakan aspirasinya. Namun tahun ini, buruh Demak memperingatinya dengan cara yang berbeda.

Ratusan orang buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Demak (GEBRAK) memperingati May Day dengan senam sehat dan orasi di alun-alun Demak, Minggu (1/5/2016).

Kegiatan yang dihadiri Kapolres Demak, AKBP Heru Sutopo, Dandim 0716 Letkol Infantri Nanang TT Wibisono dan Kepala Dinsosnakertrans Demak, Bambang Saptoro tersebut juga dimeriahkan dengan pertunjukan musik.

Para buruh yang hadir bersama keluarganya antusias menunggu puluhan door prize yang disediakan panitia dengan hadiah utama berupa satu unit sepeda motor.

Meski berlangsung aman, para personel kepolisian dan TNI terlihat berjaga di sekitar lokasi untuk mengamankan perayaan hari buruh di Kabupaten Demak ini.

Menurut Jangkar Puspito, Koordinator Gerakan Buruh Demak (GEBRAK), meskipun peringatan hari buruh ini tidak dilakukan dengan long march seperti biasa tetapi tetap ada muatan yang disampaikan para pekerja ini.

“Kami masih tetap memperjuangkan nasib kawan-kawan buruh. Ada lima poin yang perlu tindak lanjut segera, yakni wujudkan pelayanan BPJS yang baik, struktur skala upah, upah sektoral, tim sidak independen dan sarasehan rutin ketenagakerjaan,” kata Jangkar.

Jangkar menyatakan, tim sidak independen sangat penting untuk kepentingan nasib para buruh sebab perbandingan jumlah pengawas dengan jumlah perusahaan di Demak tidak seimbang sehingga perlu pembentukan tim khusus tersebut.

"Secepatnya dibentuk tim sidak independen yang terdiri dari perwakilan buruh, pemkab, kepolisian, dan Apindo," tambah dia.

Sementara itu, Bambang Saptoro, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Demak mengapresiasi perayaan May Day kali ini.
Menurutnya memang harus ada koordinasi yang harmonis antara pihaknya dengan para buruh sehingga kegiatan menjadi semarak dan memberikan motivasi ke arah yang lebih baik.

"Kami dukung acara semacam ini. Perayaan May Day tidak harus dengan unjuk rasa," kata Bambang, usai pemotongan kue ultah di atas panggung kehormatan.

"Perlu adanya komunikasi aktif antara semua pihak, sehingga setiap ada masalah perburuhan di Demak tidak harus demo," imbuhnya.

Mewakili masyarakat, Kusfitria Marstyasih, Ketua Komunitas Rumah Kita (Koruki) memberikan apresiasi terhadap May Day di Demak.

Menurutnya selama ini stigma May Day adalah sebagai hari tuntutan untuk kesejahteraan para buruh.

“Bukankah lebih afdol jika May Day dirayakan sebagai hari keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh. Jadi masyarakat yang berada di luar lingkaran buruh tidak memberi label negatif. Masak tiap 1 Mei pasti demonstrasi terus, minta kenaikan upah terus. Sesekali bersyukur di May Day, saya kira akan lebih memunculkan simpati berbagai pihak,” kata Kusfitria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com