PASURUAN, KOMPAS.com - Ribuan buruh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, memilih tidak berdemonstrasi saat memeringati Hari Buruh. Mereka berkumpul, bershalawat dan berdoa bersama di halaman Pasar Buah Pandaan, Minggu (1/5/2016).
Para buruh yang terdiri dari 12 serikat pekerja itu mulai berdatangan ke lokasi sejak pukul 07.00 WIB. Mereka berkumpul di bawah tenda yang telah disediakan.
Ketua Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) Kabupaten Pasuruan, Suryono Pane mengatakan, kegiatan bershalawat itu dipilih karena demonstrasi apalagi jika harus melakukan "sweeping" tidak akan mendapatkan hasil.
"Ini momentumnya bertepatan dengan hari Minggu. Konvoi, sweeping tidak akan tercapai maksud dan tujuannya karena bertepatan dengan hari libur. Semua kantor tutup. Jika tidak hari minggu, pasti akan berbeda. Pasti akan ada orasi," ungkapnya.
Ia berharap kesejahteraan buruh di Kabupaten Pasuruan lebih terjamin.
"Ada suatu harapan besar yang ingin dicapai oleh kawan-kawan. Saatnya kita berdoa supaya buruh sejatera, tidak ada lagi korban PHK," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf menyampaikan, kegiatan doa bersama ini akan melengkapi usaha pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan buruh. Ia berharap ribuan industri yang ada di Pauruan turut mempercepat kesejahteraan masyarakatnya.
"Ikhtiar lahir sudah kita lakukan, pemerintah sudah mengupayakan. Ikhtiar batin ini kita juga harus terus lakukan," katanya.
Meski demikian, ia mempersilakan jika ada kelompok buruh yang ingin merayakan Hari Buruh dengan berorasi. Baginya, demonstrasi merupakan hak pekerja untuk menyuarakan aspirasinya.
"Pemerintah tidak akan menghalangi selama itu hak dari pekerja. Malah pemerintah akan membantu supaya para pekerja mendapatkan hak-hak nya," jelasnya.