Kendalikan Wabah Rabies di Bali Tak Perlu Eliminasi Anjing

DENPASAR, KOMPAS.com - Mahasiswa Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana menggelar aksi menyelamatkan hewan dalam acara car free day di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Minggu (1/5/2016).

Salah satu mahasiswa FKH Unud, Komang Handika menyampaikan, untuk menangani rabies di Bali sebenarnya tak perlu melakukan eliminasi anjing, tapi cukup dengan melakukanvaksinasi terhadap hewan tersebut.

"Saya rasa penanganan rabies tidak harus melakukan eliminasi, cukup dengan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat untuk bisa memelihara anjingnya dengan baik, tidak dilepasliarkan dan diberi vaksin sesuai program perintah daerah," kata Komang Handika.

Komang Handika juga menyadari, Bali sudah dalam kondisi darurat rabies. Sehingga mahasiswa kedokteran bersama pemerintah daerah harus secara berkala melakukan sosialisasi dan pemberian vaksin rabies kepada anjing peliharaan warga.

"Kami, beberapa mahasiswa sudah ikut serta bersama membantu program Provinsi Bali untuk melakukan vaksinasi rabies. Di sini juga peran serta masyarakat juga dibutuhkan untuk tahu betul bagaimana memelihara anjing yang sehat dan bebas rabies," tambahnya.

Dalam aksi ini, selain membawa anjing untuk menjadi daya tarik masyarakat yang sedang menikmati car free day, mahasiswa juga membawa poster, spanduk, dan sosialisasi lainnya salah satunya adalah penyu yang harus diselamatkan.