Tantangan Gubernur Bali untuk Warga Penolak Reklamasi Dinilai Cuma Dagelan

DENPASAR, KOMPAS.com - Tantangan dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika kepada warga Bali yang menolak reklamasi Teluk Benoa untuk hadir di acara Podium Bali Bebas Berbicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Renon, Minggu (27/3/2016) besok, dianggap sebagai sebuah dagelan.

Pandangan itu disampaikan Koordinator ForBALI (Forum Rakyat Bali) tolak reklamasi Teluk Benoa I Wayan Gendo Suardana selaku, yang disampaikan melalui siaran pers, Sabtu (26/3/2016).

"Terkait tantangan Gubernur yang mengajak berdebat, kami menganggap ini lucu. Sebab terkait dengan reklamasi, kami sudah sering berdebat langsung baik dengan Gubernur maupun jajarannya. Dalam debat itu, gubernur kalah telak," kata Gendo.

Tindakan Gubernur Bali yang menantang masyarakat Bali yang menolak reklamasi dianggap sebagai tindakan untuk mencari sensasi belaka.

Gubernur dinilai kebingungan karena derasnya penolakan. Terlebih, dengan sikap resmi 28 desa adat di Bali, termasuk di daerah pesisir yang menolak reklamasi.

"Siapa bilang kami tidak pernah hadir (di PB3AS)? Kami pernah hadir kok melalui perwakilan kami. Toh juga tidak ada hasil apapun. Malah Gubernur berkelit reklamasi ini dibawa ke pusat," tambah dia.

Gendo menduga, pernyataan Gubernur adalah cara untuk mendongkrak PB3AS yang tidak dikehendaki rakyat.

Gubernur Bali ditantang balik untuk hadir di podium rakyat. "Rakyat sudah punya podium sendiri, bahkan hampir empat tahun rakyat berjuang di podium rakyat (demonstrasi), toh Gubernur tidak berani hadir," tegas Gendo.