Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Sepi, Penghuni Gambir Langu Tolak Penutupan Tempat Lokalisasi Prostitusi

Kompas.com - 07/03/2016, 22:29 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com — Lilis (26) duduk santai di teras tempat karaoke kompleks lokalisasi prostitusi Gambir Langu (GBL), Kaliwungu, Kota Kendal, Jawa Tengah. Dengan pakaian ketat dan mencolok, ia menyapa ramah setiap lelaki yang lewat di depannya.

Yang disapa hanya tersenyum dan berlalu begitu saja. Dalam hati, Lilis kecewa, tetapi perempuan berhidung mancung itu tetap mengembangkan senyumnya.

"Beginilah situasi GBL. Semakin hari, tamu yang mau mampir di sini semakin sepi," kata Lilis, Senin (7/3/2016).

Sudah satu tahun Lilis menjadi penghuni di kompleks lokalisasi prostitusi itu. Sebelumnya, perempuan yang mengaku asal Banyumas tersebut tinggal di Kota Semarang, tak jauh dari Kendal.

Dari pekerjaannya ini, Lilis mengaku bisa mendapatkan uang bersih rata-rata Rp 8 juta per bulan.

"Itu penghasilan saya dari tamu-tamu saya," ujarnya.

Uang itu tidak dipakainya seorang diri. Lilis juga mengirimkan sebagian penghasilannya kepada keluarga di kampung. Namun, keluarganya tidak pernah tahu apa yang dikerjakannya. Ia selalu menutup rapat-rapat tentang hal itu.

Lilis juga enggan menjelaskan latar belakang dirinya bisa berada di tempat pelacuran tersebut. Bagi Lilis, terlalu menyakitkan bila mengingat sebab musabab ia menggeluti profesi itu.

Ia berdalih bahwa tidak ada pekerjaan lain yang bisa ia lakukan selain memuaskan para pria hidung belang. Sementara itu, kebutuhan hidup semakin tinggi dan mau tidak mau harus ia penuhi.

Bagi Lilis, pekerjaan menjajakan seks sangat penting bagi kelangsungan hidupnya. Maka dari itu, ketika Kementerian Sosial mencanangkan program Indonesia Bebas Prostitusi 2019, Lilis merasa keberatan.

(Baca: 99 Tempat Lokalisasi Prostitusi Harus Sudah Tutup pada 2019)

Lilis memohon kepada pemerintah, terutama Kementerian Sosial, untuk tidak menutup tempat dia bekerja ini. "Kami belum siap kalau GBL ditutup," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com