Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bocah Gizi Buruk Fakhrul Ula Tidak Cepat Ditangani?

Kompas.com - 06/02/2016, 12:34 WIB
Kontributor Lhokseumawe, Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Makhrozal menyatakan Fakhrul Ula, anak penderita gizi buruk asal Desa Seumirah Kecamatan Nisam Antara Aceh Utara, sebenarnya sempat ditangani Puskesmas Nisam pada akhir 2015.

"Bidan yang bertugas di desa itu sudah membujuk keluarga agar anak itu segera dibawa ke Puskesmas. Setelah datang sekali, keluarganya tidak mau membawa anak itu lagi ke Puskesmas. Karena, waktu itu ibunya baru saja melahirkan,” ujar Makhrozal saat dihubungi Jumat (5/2/2016) di Aceh Utara.

Bahkan, menurut Makhrozal, bidan sempat menangis untuk membujuk orang tuanya agar membawa anak itu ke Puskesmas dan selanjutnya ke rumah sakit.

Maidiana, bidan yang bertugas di Desa Sumirah menyebutkan indikasi busung lapar diketahui bulan lalu.

“Sebelumnya mencret, sudah kita tangani, dibawa ke puskemas sekali, tapi orang tuanya tidak mau balik lagi, karena baru melahirkan bayinya,” kata Maidiana.

Cerita tentang Fakhrul Ula merupakan kisah bocah penderita gizi buruk yang terlambat ditangani.

Hampir dua bulan bocah itu tidak mendapatkan penanganan medis. Sampai akhirnya kemudian dibawa anggota TNI ke Rumah Sakit TNI AD Lhokseumawe kemarin (5/2/2016). 

Koordinator Masyarakat Transfaransi Aceh (MaTA) Alfian menilai ada kelalaian dalam penanganan anak gizi buruk dari keluarga miskin Desa Seumirah, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.

“Dua bulan anak itu dibiarkan tanpa penanganan. Harusnya itu bisa dirujuk segera ke rumah sakit, sehingga tidak parah kondisinya,” ujar Alfian.

Menurutnya, Kepala Dinas Kesehatan layak dicopot dari jabatannya. “Harus ditempatkan kepala dinas yang agresif dan peka untuk melayani rakyat,’ ujarnya.

Alfian mengatakan, seharusnya yang proaktif membawa Fakhrul Ula ke rumah sakit adalah jajaran dinas kesehatan, bukan TNI.

Makhrozal mengakui warga yang mengalami gizi buruk memang menjadi tanggung jawab jajaran Dinas Kesehatan untuk melakukan penanganan medis.

Salah satu penyebab gizi buruk, kata Makhrozal, adalah faktor ekonomi keluarga, di samping soal pengetahuan masyarakat.

Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Aceh Utara, tahun lalu ditemukan 13 kasus gizi buruk di Aceh Utara. Sementara tahun ini ada tiga kasus penderita gizi buruk.

“Totalnya ada 16 anak gizi buruk yang kita rawat dan perhatikan,” terangnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com