Hujan Sepanjang Malam, 14 Desa di Aceh Besar Diterjang Banjir

Banjir berasal dari luapan Sungai Bugak, Sungai Inong dan Sungai Agam yang melintasi kedua kecamatan itu.

Hujan dengan intensitas tinggi membuat debit air sungai meluap melebihi kapasitasnya. Bahkan hingga Rabu (27/1/2016), satu desa masih belum bisa diakses air yang merendam jalan menuju desa terlalu dalam.

Kepala Desa Bugak Yusri Insya mengatakan, desa itu adalah Desa Jawi yang merupakan tetangga Desa Bugak.

“Jalan masuk ke desa tersebut masih terendam air, tingginya bahkan ada yang mencapai hampir mencapai dua meter. Kami masih menunggu air sedikit surut untuk melihat kondisi desa tersebut,” jelas Yusri.

Adapun desa-desa yang terendam banjir luapan sungai untuk Kecamatan Seulimum yang terendam banjir adalah Gampong Seulimum, Gampong Bugak, Gampong Jawi, Gampong Lhiep, Gampong Alue Gintong, Gampong Raya, dan Gampong Keunaloe.

Sedangkan di Kecamatan Lembah Seulawah, gampong yang terendam banjir adalah Gampong Lien Baroh, Gampong Lien Asan, Gampong Sare Aceh, Gampong Blang Lambaro, Gampong Panca, Gampong Panca Lamkubu dan Gampong Lamtamot.

Seorang warga Gampong Seulimum, Muhammad Daud mengatakan, awalnya banjir melanda Kecamatan Lembah Seulawah menjelang Rabu dini hari.

Kemudian banjir menerjang Kecamatan Seulimum tak lama kemudian.

“Awalnya saya ada di Lembah Seulawah, ketika banjir saya kembali ke Seulimum melihat kondisi pesantren saya, tak lama kemudian banjir melanda gampong kami termasuk merendam pesantren,”  kata dia.

Selain merendam rumah warga, lanjut Muhammad Daud, banjir juga merendam sawah dan sejumlah fasilitas desa seperti sekolah dan pesantren.

Sebagian warga mengungsi ke rumah-rumah kerabat mereka yang berada di daerah yang tinggi, sementara bertahan di rumah masing-masing sambil menanti air surut.

Selain Kabupaten Aceh Besar, banjir juga melanda Kecamatan Padang Tijie, Kabupaten Pidie. Akibat derasnya arus air, satu rumah warga hanyut terbawa arus banjir.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian yang dialami warga terutama kerusakan sawah dan tambak diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.