Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Jatim: Kasus Tambang di Banyuwangi dan Lumajang Tak Terkait

Kompas.com - 27/11/2015, 16:57 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anton Setiadji menegaskan, aksi anarkis warga di Kabupaten Banyuwangi dua hari lalu sama sekali tidak terkait kasus tambang di Lumajang.

Publik diminta tidak mengaitkan kedua peristiwa tersebut. Kedua peristiwa itu, kata Kapolda, memang terkait masalah tambang, namun sama sekali tidak ada sangkut pautnya.

"Lumajang ya Lumajang, kalau Banyuwangi ya Banyuwangi, tidak ada kaitannya dan tidak usah dibesar-besarkan," jelas Anton, Jumat (27/11/2015).

Dia memastikan, kondisi di Banyuwangi saat ini sudah mulai kondusif.

Sesaat setelah mendapatkan laporan, polisi langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan penyelidikan dan olah TKP.

"Kami sudah pastikan bahwa tambang emas di sana sudah memiliki izin," tambah dia.

Anton menjelaskan, rusuh di Banyuwangi berawal dari ketidakpuasan warga sekitar tambang.

Polres Banyuwangi lalu menyediakan mediasi antara perusahaan pengelola tambang emas yakni PT Bumi Suksesindo, warga, dan pemerintah kabupaten setempat.

"Sudah dimediasi, tapi warga masih tidak puas lalu anarkis dan merusak, ya kita tindak tegas," ujarnya.

Aksi unjuk rasa menolak tambang yang digelar warga di sekitar Pantai Pulau Merah, Rabu (25/11/2015) berlangsung anarkis.

Massa membakar fasilitas PT Bumi Suksesindo, perusahaan pemegang izin eksplorasi gunung emas Tumpang Pitu. 

Aksi warga yang berlangsung hingga Kamis dini hari itu mengakibatkan beberapa fasilitas milik perusahaan rusak parah, mulai dari gudang mesin diesel, genset serta gudang peralatan. Sejumlah warga juga dikabarkan terkena peluru karet polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com