Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Tambang, Dua Mahasiswa "Mbecak" Keliling Kantor Bupati

Kompas.com - 22/05/2014, 13:46 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dua mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Banyuwangi menggelar aksi teatrikal dalam rangka menolak tambang Gunung Emas Tumpang Pitu.

Mereka mengendarai becak sambil berkeliling Kantor Pemda Banyuwangi sebanyak tujuh kali, Kamis (22/5/2014).

Dengan menggunakan topeng wajah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, salah satu pengunjuk rasa duduk di bagian depan dengan membawa poster bertuliskan 'Tumpang Pitu bukan punya Bupati Banyuwangi, tapi punya rakyat Banyuwangi'.

Sesekali, ia melambaikan tangan kepada pengguna jalan yang sedang melintas. Sedangkan satu pengunjuk rasa lainnya yang mengayuh becak menggunakan kaos bertuliskan BSI (Bumi Suksesindo).

"Dengan mengayuh becak ini merupakan sebuah simbol jika selama ini Bupati Banyuwangi di setir oleh BSI," kata Muhammad Mahrus salah satu pengunjuk rasa.

Dia juga menegaskan, PMII menolak tambang emas di Gunung Tumpang Pitu karena lebih banyak dampak negatifnya. "Apalagi banyak masyarakat Banyuwangi yang berprofesi sebagai petani dan nelayan. Jika penambangan diteruskan makan lingkungan akan rusak dan mengakibatkan kurangnya penghasilan bagi nelayan dan petani," tuturnya.

Selain itu, PMII juga menolak pemberian 10 persen saham dari PT Merdeka Serasi Jaya, perusahaan tambang emas kepada Pemkab Banyuwangi. "Pemkab Banyuwangi harus mencabur izin pertambangan emas, karena keuntungan yang didapatkan Pemkab tidak akan pernah sebanding dengan dampak kerusakan akibat tambang," tegasnya.

Gunung Emas Tumpang Pitu yang berada di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi di klaim memiliki cadangan emas 1 miliar ton dengan nilai mencapai 50 triliun. Sedangkan PT Merdeka Serasi Jaya, perusahaan yang memililiki 100 persen saham PT Bumi Suksesindo memberikan saham 10 persen atau setara 10 miliar yang dikonvensi dengan 10 ribu lembar saham milik perusahaan tersebut kepada Pemkab Banyuwangi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com