Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak Parah, Warga Taruh Meja, Kursi di Tengah Jalan

Kompas.com - 10/11/2015, 15:24 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com – Warga di Desa Cot Tufah, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Selasa (10/11/2015), sepakat menghentikan dump truck yang melintas di kawasan itu. Mereka menutup jalan.

Aksi itu terpaksa mereka lakukan, karena banyak warga setempat yang menjadi korban jalan rusak.

Sebelumnya, hilir mudik kendaraan yang mengangkut material untuk pembangunan jalur kereta api di desa itu, diyakini merusak badan jalan hingga menjadi sangat parah.

Pengamatan Kompas.com, warga menggelar aksi sebagai bentuk protes dengan meletakkan ranting kayu, meja, dan kursi di jalan agar tidak bisa dilintasi truk pengangkut tanah timbun.

Akibat penutupan jalan itu, tidak ada truk yang bisa melintas. Bahkan, hingga siang ini tidak ada aktivitas penimbunan ruas jalur rel kereta api di desa tersebut.

Kepala Desa Cot Tufah, M. Nasir mengatakan, warga mendesak truk tidak beraktivitas sebelum ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab terhadap jalan yang sudah rusak.

“Sudah jalannya rusak jatuh korban lagi. Tak terhitung banyaknya. Kasian seperti pagi tadi sejumlah siswa yang mengendarai sepeda motor terguling hingga bajunya kotor terkena becek,” ungkap M Nasir.

Ditambah, kondisi hujan seperti ini, jalan rusak parah tersebut semakin sulit dilintasi tak hanya pengguna sepeda motor, namun juga pengendara roda empat.

Dia mengaku, sudah bukan sekali dua kali saja mengadu pada pihak rekanan yang mengerjakan proyek jalur rel kereta api, namun enggan digubris.

Hal senada diungkapkan Zulfikar AW, warga Cot Tufah yang juga mantan Wakil Ketua DPRK Bireuen. Seharusnya solusi pengerjaan jalan tersebut bisa diantisipasi oleh rekanan agar tidak terjadi aksi seperti pagi tadi.

“Secara baik-baik sudah dilakukan yakni dengan cara mengeluhkan kondisi jalan ini ke pihak rekanan. Warga sudah tak sabar karena bolak-balik jatuh korban, jadi begini akhirnya,” kata Zulfikar.

Sementara itu, Humas Satuan Kerja (Satker) Kereta Api Aceh, Riski, mengakui pihaknya sudah sering mendapat laporan dari masyarakat terkait kinerja rekanan yang menimbun jalur untuk rel kereta api di Desa Cot Tufah.

“Memang sudah beberapa kali rekanan bersangkutan kita tegur namun belum direspons, kalau memang berlanjut-lanjut seperti ini kami siap memutuskan kontrak rekanan tersebut,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com